Lihat ke Halaman Asli

Sejarah Dibalik Peristiwa G30S/PKI

Diperbarui: 1 Oktober 2021   07:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Malam G30S/PKI. Sejarah bangsa yang memilukan dan berharap tidak terulang kembali. Semua suda disantukan dalam nasionalisme kebinekaan Pancasila.

G30S/PKI merupakan bagian dari sejarah dunia. Tidak terlepas dari kepentingan ingin menguasai kekayaan alam Indonesia, sperti awal penjajahan abad ke 15 dilakukan  Portugis, Spanyol, Prancis, hingga Belanda dan Inggris.

Panjang perjalanan sejarahnya. Ada momentum kebangkitan Indonesia di fase akhir perang dunia I dan Akhir Perang dunia II yakni sumpah pemuda 1928 dan Kemerdekaan Indonesia 1945.

Dari kebangkitan inilah Indonesia diperebutkan dua kekuatan besar yakni belok barat Amerika dan blok timur Soviet. Kita jangan lewatkan satu tahun sebelum merdeka, 1944 ada yang namanya bertemuan di Bretton Wods, strategi blok barat untuk hadapi negara baru merdeka, termasuk Indonesia.

Kebali lagi pada  perang dingin antara Amerika dan Soviet 1958. Sukarno oleh  blok barat Amerika, politiknya terlalu ke Soviet. Sehingga bagi kekuatan barat hanya memperkuat pengaruh soviet (komunis)  di Indonesia. 

Padahal upaya itu dilakukan Sukarno untuk mengimbagi pengaruh kapitalisme Amerika di Indonesia. Sukarno paham bahwa Amerika jadikan belanda sebagai boneka caplok papua sebagai negara jajahan.

Keterlibatan Amerika di papua membuat Sukarno marah. 2 Januari 1962 Sukarno membentuk komando mandala untuk merebut lembali Papua kedalam NKRI dan akan tercapai pada operasi trikora yang dibantu Rusia sebagai kekuatan blok Timur.

Karna itu, ada beberapa catatan sejarah dugaan kuat konsekuensi yang harus dihadapi setelah merebut kembali papua kedalam NKRI adalah munculnya peristiwa G30S/PKI. 

Benar bahwa peristiwa G30S/PKI adalah upaya menggulingkan sukarno yang terlalu ke soviet. G30S/PKI merupakan keberhasilan Operasi kaka beradik john foster Dulles dan alan dulles yang saat itu menjabat sebagai mentri luar negeri amerika dan direktur CIA




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline