Saya pernah menulis tentang "Arti Hidup dan Kehidupan. Kini, saya akan menulis tentang "Arti Mati dan Kematian". Insyaa Allah.
"Mati" adalah suatu keadaan di mana raga seseorang sudah tidak bernyawa lagi. Tak usah dibahas soal bagaimana nyawa, tapi kita lihat saja tanda-tandanya.
Bahwa orang yang sudah tidak bernyawa, tentu saja raganya hanya akan terdiam. Tak bergerak, tak berkata. Tak protes, tak berkendak.
Lalu... selang beberapa waktu, raga tadi akan membusuk, lalu hancur. Dikubur atau tak dikubur, ia tetap akan habis, hilang. Lenyaplah semua bagian raga, kecuali tulang belulang.
"Kematian", ia adalah segala hal yang berhubungan dengan mati tadi. Maksudnya, keadaan bagaimana ketika dalam "status mati" tadi. Keadaan ketika berawalnya mati dan keadaan sesudahnya mati itu. Itulah yang dimaksud "Kematian" dalam tulisan saya sekarang ini.
Sama halnya dengan kosakata "Kehidupan", artinya adalah hal-hal yang berhubungan dengan keadaan seseorang di saat hidup, apa yang dirasakannya, apa yang terjadi padanya.
Begitu pula saat mati itu, apa yang terjadi? Apa yang bakal dirasakan? Rasa yang akan dialami seseorang yang sudah mati itu tadi. Ya, itulah pertanyaannya, "Kematian", persoalan yang akan menjadi pusat perhatian dari ulasan sekarang ini.
Mati. Ya, mati!. Begitulah mati. Semua orang tahu, semua orang mengerti. Meski kita yang tahu dan mengerti tadi belumlah mengalami mati. Habislah cerita. Begitulah mati. Benarkah? Okelah, mati berarti habis cerita. Tapi, bagaimana dengan "Kematian"???.
Apakah semua orang mengerti akan "Kematian"?.
Hhmmm....
Siapa yang peduli? He!.