Mohon tunggu...
Yai Baelah
Yai Baelah Mohon Tunggu... Pengacara - (Advokat Sibawaihi)

Sang Pendosa berkata; "Saat terbaik dalam hidup ini bukanlah ketika kita berhasil hidup dengan baik, tapi saat terbaik adalah ketika kita berhasil mati dengan baik"

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Arti Mati dan Kematian

28 September 2020   21:21 Diperbarui: 28 September 2020   21:37 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya pernah menulis tentang "Arti Hidup dan Kehidupan. Kini, saya akan menulis tentang "Arti Mati dan Kematian". Insyaa Allah.

"Mati" adalah suatu keadaan di mana raga seseorang sudah tidak bernyawa lagi. Tak usah dibahas soal bagaimana nyawa, tapi kita lihat saja tanda-tandanya. 

Bahwa orang yang sudah tidak bernyawa, tentu saja raganya hanya akan terdiam. Tak bergerak, tak berkata. Tak  protes, tak berkendak. 

Lalu... selang beberapa waktu, raga tadi akan membusuk, lalu hancur. Dikubur atau tak dikubur, ia tetap akan habis, hilang. Lenyaplah semua bagian raga, kecuali tulang belulang.

"Kematian", ia adalah segala hal yang berhubungan dengan mati tadi. Maksudnya, keadaan bagaimana ketika dalam "status  mati" tadi. Keadaan ketika berawalnya mati dan keadaan sesudahnya mati itu. Itulah yang dimaksud "Kematian" dalam tulisan saya sekarang ini. 

Sama halnya dengan kosakata "Kehidupan", artinya adalah hal-hal yang berhubungan dengan keadaan seseorang di saat hidup, apa yang dirasakannya, apa yang terjadi padanya. 

Begitu pula saat mati itu, apa yang terjadi? Apa yang bakal dirasakan? Rasa yang  akan dialami seseorang yang sudah mati itu tadi. Ya, itulah pertanyaannya, "Kematian", persoalan yang akan menjadi pusat perhatian dari ulasan sekarang ini.

dokpri-yai baelah
dokpri-yai baelah
dokpri-yai baelah
dokpri-yai baelah
Mati. Ya, mati!. Begitulah mati. Semua orang tahu, semua orang mengerti. Meski kita yang tahu dan mengerti tadi belumlah mengalami mati. Habislah cerita.  Begitulah mati. Benarkah? Okelah, mati berarti habis cerita. Tapi, bagaimana dengan "Kematian"???.

Apakah semua orang mengerti akan "Kematian"?.

Hhmmm....

Siapa yang peduli? He!.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun