Lihat ke Halaman Asli

Best Siallagan

Hobby membaca dan menulis

Momen Pembuktian: Akankah Khamzat Chimaev Menjadi Raja Sejati di UFC 319?

Diperbarui: 13 Agustus 2025   00:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Khamzat Chimaev (sumber: kompas .com /foto: MMA Fighting)

Khamzat "Borz" Chimaev adalah petarung yang penuh magnet dan kontroversi. Sejak ia masuk ke UFC, ia selalu menjadi topik hangat, baik karena performa dominannya maupun karena klaim-klaimnya yang berani. Namun, ada satu pertanyaan yang terus menghantui: apakah ia benar-benar sekuat yang ia gembar-gemborkan, atau ia hanya produk hype semata? Jawabannya akan kita temukan di UFC 319, di mana ia akan menantang sang juara kelas menengah yang tangguh, Dricus du Plessis.

Taruhan Terbesar dalam Karier Borz

Bagi Chimaev, ini bukan sekadar perebutan sabuk juara. Ini adalah pertarungan untuk validasi. Rekornya memang sempurna (15-0), tetapi ia belum pernah menghadapi petarung di puncak performanya seperti Dricus du Plessis, seorang juara yang mengalahkan petarung elite macam Robert Whittaker dan Sean Strickland. Mengalahkan Du Plessis akan membuktikan bahwa Chimaev layak berada di level teratas dan bukan sekadar petarung di bawah bayang-bayang legenda.

Dalam pertarungan ini, Chimaev tidak hanya membawa beban kemenangan, tetapi juga beban ekspektasi yang sangat besar dari penggemar, terutama dari komunitas Muslim di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Setelah pensiunnya Khabib Nurmagomedov, banyak yang melihat Chimaev sebagai pewaris takhta, petarung Muslim yang bisa menjadi wajah baru dominasi di UFC. Kemenangan akan mengukuhkan statusnya sebagai simbol kebanggaan baru.

"Dia Terlalu Banyak Bicara!" Menjawab Tudingan Du Plessis

Klaim-klaim Chimaev memang menjadi bumbu penyedap dalam setiap promosi pertarungannya. Salah satu pernyataannya yang paling baru dan provokatif adalah saat ia menjawab tudingan dari Dricus du Plessis. Du Plessis menyebut Chimaev "terlalu banyak bicara daripada bertarung."

Menanggapi hal ini, Chimaev membalas dengan tegas, "Saya akan menghancurkannya di ronde pertama dan saya akan tunjukkan siapa 'Terlalu Banyak Bicara' yang sebenarnya. Saya datang untuk menghancurkan semua orang!" Pernyataan ini menunjukkan bahwa ia merasa terprovokasi dan bertekad untuk membungkam kritik dengan performa yang brutal di atas oktagon.

Analisis Pertarungan: Duel Tak Terelakkan di Atas Kanvas

Pertarungan ini kemungkinan besar akan menjadi "perang gulat." Chimaev memiliki kemampuan gulat gaya bebas yang sangat dominan, tetapi Du Plessis juga dikenal memiliki stamina dan kekuatan yang luar biasa di atas kanvas. Siapa yang berhasil mendikte posisi dan mengendalikan momentum akan keluar sebagai pemenang. Jika Chimaev berhasil menjatuhkan Du Plessis di awal pertarungan, ia mungkin akan menang. Namun, jika Du Plessis berhasil mempertahankan diri dan membawa pertarungan ke ronde-ronde akhir, keunggulan stamina dan ketahanan fisiknya bisa menjadi kunci.

Secara pribadi, saya percaya ini adalah pertarungan di mana Khamzat Chimaev harus membuktikan semuanya. Ia sudah banyak bicara, ia sudah banyak mengklaim, dan kini saatnya ia menunjukkan aksinya. Kemenangan akan mengukuhkan posisinya sebagai salah satu bintang terbesar di UFC dan menjadikannya pahlawan bagi jutaan penggemar yang sudah menunggu kemunculan "Khabib baru." Namun, kekalahan akan menjadi pukulan telak yang merusak semua hype yang telah ia bangun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline