Lihat ke Halaman Asli

Shulhan Rumaru

TERVERIFIKASI

Penikmat Aksara

Tebar Karsa: Arsitektur Harapan Anak Timur Indonesia

Diperbarui: 27 Juli 2025   00:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendaftaran ulang dan pembagian toolkit acara. Dokumen Panitia Tebar Karsa, PK-261.

Sabtu pagi ini (26/07), matahari bangun dengan cerah, memancarkan cahaya hangat menembus rindangnya pepohonan yang mengelilingi halaman sekolah SMA Katolik Suria Atambua. Di sana, terlihat satu per satu siswa berseragam batik hijau mulai memenuhi Aula besar yang dapat menapung lebih dari 800 orang itu. Beberapa siswa mengantri di pintu masuk, sebagian tampak menenteng buku catatan, sebagian lain duduk rapi di kursi yang telah ditata menghadap panggung sederhana namun Istimewa rasanya. Mata para siswa itu, seakan menyimpan rasa ingin tahu, tentang kaka-kakak NTT dan tetamu muda yang datang dari jauh membawa cerita, pengalaman, dan secarik peta masa depan.

Hari itu, LPDP PK-261 mempersembahkan sebuah program sosial bertajuk Tebar Karsa: Temukan Bakat, Arahkan Rencana untuk Karier dan Studi Anda. Sebuah inisiatif yang lahir dari keprihatinan atas banyaknya pelajar yang memilih jalan pendidikan bukan karena panggilan jiwa, melainkan karena tekanan sosial, tren, atau ketidaktahuan tentang apa yang mungkin mereka raih.

Materi yang dibawakan Tim Tebar Karsa PK-261 yang juga dapat diikuti secara daring melalui zoom. Dok milik pantia Tebar Karsa PK-261.

Tapi Tebar Karsa bukan sekadar program sehari, tapi hasil dari kerja kolektif lintas wilayah dan waktu. Sebulan sebelum acara ini berlangsung, puluhan penerima beasiswa LPDP Angkatan PK-261 dari berbagai kota di Indonesia bekerja sama membentuk rangka, mulai dari kurikulum sesi, alur interaksi, hingga distribusi logistik dan media publikasi. Mereka menyusun semuanya dari jauh: dari kamar kost, kantor, perpustakaan, hingga ruang daring. Masing-masing divisi bekerja dengan semangat yang sama: membangun arah, bukan sekadar acara.

Ketika tim dari Jakarta dan kota-kota lain di NTT akhirnya tiba di Atambua, sambutan yang mereka terima jauh melampaui ekspektasi. Sekolah membuka pintu selebar-lebarnya, bukan hanya secara administratif, tapi secara emosional. Romo Benyamin Seran yang merupakan kepala sekolah, menyambut langsung dengan senyum dan pelukan hangat. "Kami sangat bersyukur. Ini membuka mata dan harapan anak-anak kami," katanya.

Sesi foto bersama, Siswa, Guru, dan Tim Tebar Karsa PK-261. Dokumen Panitia Tebar Karsa PK-261.

Terpantau, lebih dari 200 siswa hadir. Antusiasme mereka bukan basa-basi. Sepanjang sesi, tangan-tangan terangkat, pertanyaan mengalir, dan tatapan mereka tertuju pada para narasumber, para awardee LPDP yang dulu pernah duduk di bangku SMA dengan kecemasan yang sama. Bedanya, kini mereka sudah menembus batas: belajar ke berbagai kampus beken di tanah air, menembus kampus-kampus impian di luar negeri, memenangkan beasiswa, dan akan selalu kembali untuk berbagi demi Indonesia jaya.

Sesi demi sesi dirancang menyentuh dan membumi: eksplorasi potensi diri, pemetaan karier, cara menulis esai beasiswa, hingga strategi meraih beasiswa S1 dan S2 di dalam dan luar negeri. Salah satu momen paling menyentuh adalah ketika para siswa memberikan testimoni sebagai mana saya kutip dari tulisan Kaka Maksimus, "Kami sangat berterima kasih kepada Kakak-kakak LPDP PK 261. Informasi seperti ini sangat kami butuhkan. Saya ingin lanjut studi di Singapura, di Fakultas Sains. Semoga bisa membanggakan orang tua," tutur Ketrin. Sementara Andriana mengaku kini lebih berani bermimpi, "Kami sering bingung, tidak tahu bagaimana menunjukkan diri. Sekarang, saya ingin lanjut ke Universitas Brawijaya, mengambil Statistika atau Farmasi. Terima kasih sudah membuat kami percaya diri," ungkapnya.

Selfie Panitia Tebar Karsa PK-261 dengan Siswa SMA Katolik Suria, Atambua. Dokumen milik Tim Tebar Karsa PK-261.

Bagi para panitia LPDP PK-261, itulah tujuan dari semua ini. Bukan untuk mengubah hidup seseorang dalam sehari, tapi untuk mengaktifkan arah. Selebihnya, siswa-siswa itulah yang akan melanjutkan perjalanannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline