Lihat ke Halaman Asli

Mohammad Iqbal Shukri

Manusia penyuka sambel setan

UKT, Subsidi Kuota Internet, dan Hak Mahasiswa

Diperbarui: 3 Juni 2020   22:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

elshinta.com

Wabah Covid 19 memang telah membawa dampak yang signifikan bagi masyarakat Indonesia. Tidak hanya sektor kesehatan, ekonomi, dan agama. Tapi dari segi pendidikan pun kiranya harus ikut merasakan terkena dampaknya. Seperti yang terjadi di lingkup kampus, khususnya pada kalangan mahasiswa sendiri.

Kiranya ada beberapa problem yang dihadapi oleh mahasiswa saat wabah Covid 19 menyerang. Di mana peran kampus di sini juga menjadi harapan untuk menyelesaikan masalah yang dialami mahasiswa.

Lazim kita ketahui, bahwa Covid 19 memaksa pihak kampus harus menggunakan sistem pembelajaran dengan sistem kuliah online (e-Learning). Hingga kemudian mahasiswa dan dosen harus siap menggunakan sistem ini.

Nah, di sini efek kejut pun terjadi, mahasiswa yang tidak terbiasa menggunakan sistem perkuliahan online harus kelabakan dengan sistem ini. Dibuktikan dengan beberapa keluhan mahasiswa yang bertebaran di beranda sosial media, mulai dari banyaknya tugas yang diberikan oleh dosen, kuota internet habis, sinyal internet susah, sistem aplikasi e-Learning yang sulit dan lainnya.

Memang jika ditarik benang merahnya salah satu problem mendasar adalah perihal kuota akses internet dan kendala akses sinyal internet. Sebab akses pembelajaran sistem e-Learning salah satu modal mendasarnya adalah itu.

Memang kalau posisi mahasiswa berada di kampus, meskipun tidak punya kuota internet mereka bisa menggunakan akses WiFi kampus yang tersedia. Tapi saat kondisi seperti saat ini yang semua mahasiswa dialihkan belajar dari rumah dengan sistem e-Learning, mahasiswa yang tidak punya kuota, mau tidak mau memang harus membeli kuota secara mandiri. Hingga kemudian ujungnya hal itu menjadi beban tambahan orangtua. 

Kemudian demi optimalnya sistem pembelajaran e-Learning dan supaya mahasiswa tidak tertinggal saat proses e-Learning berlangsung, maka otomatis mahasiswa memerlukan akses jaringan yang memadai. Sebab dari setiap latarbelakang mahasiswa di setiap kampus, perlu diakui, bahwa tidak semua mahasiswa berasal dari lingkup kota yang akses sinyal internetnya mudah.

Tapi ada juga yang berasal dari daerah yang akses internet cukup  susah. Hingga kemudian kuota internet dan akses sinyal internet menjadi hal yang cukup vital dalam mengikuti perkuliahan sistem e-Learning ini.

Tidak hanya itu, jika ditelisik lebih dalam tentu ada problem yang ini, kiranya juga menjadi pekerjaan rumah bagi pihak kampus. Diantaranya, bagi mahasiswa semester akhir, yang sedang menempuh penyelesaian tugas akhir atau skripsi, kiranya juga harus kelabakan.

Sebab, meski dalam proses bimbingan dengan dosen pembimbing bisa dilakukan secara online, tapi dalam proses pengerjaan skripsi mahasiswa harus menghadapi beberapa kendala atas dampak dari Covid 19 ini. 

Diantaranya ada mahasiswa yang harus merelakan penelitiannya ditunda, sebab pihak lembaga atau objek yang akan diteliti menolak proses penelitan saat terjadi wabah seperti saat ini. Sebab kita diharuskan physical distancing.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline