Lihat ke Halaman Asli

Cerpen | Sepucuk Kata Untukmu

Diperbarui: 4 April 2020   14:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Banyak yang bilang, tidak sepantasnya kamu meratapinya. Tidak sepantasnya kamu menangisinya, bahkan tidak sepantasnya air mata indahmu selalu mengalir hanya untuk orang yang begitu bodoh untuk tidak peduli kepadamu. 

Kembali lagi bagaimana dirimu yang ingin selalu jujur dan mencoba melakukan kepadanya. Tapi, karena dia yang belum bisa memahami keadaan yang telah berbeda. Dia mencoba untuk mengacuhkanmu tanpa rasa bersalah kepada dirinya. 

Jika aku seorang laki-laki dan mempunyai sifat jahat seperti kebanyakan laki-laki lainnya. Maka aku akan merasa kasihan kepada diriku sendiri, karena telah membuang sebuah berlian yang sebenarnya sudah berada di dekatku saat ini. 

Jangan gelisah, jangan bingung, jangan terlalu larut dalam meratapinya. Tuhan selalu bersamamu, dia melihat mana yang baik untukmu. Mana yang sepantasnya kamu tunggu dan mana yang sepantasnya untuk kamu hilangkan dari pikiranmu. 

Sebenarnya, apa yang kamu cari ketika sudah mendapatkannya? 

Tidak sedikit yang merasa puas setelah mengenalnya dan mengetahui sifatnya setelah perkenalan itu. Namun tidak banyak juga, yang terjebak kedalam kisah seperti itu. 

Seperti rasa kasihan dan rasa kepedulian itu beda tipis. Jika kamu belum bisa membedakannya, bukan berarti kamu bodoh karena tidak mengetahui tindakannya. Hanya saja, hatimu yang terlalu lembut untuk membuang yang mungkin sudah membuat perasaanmu menjadi lebih baik. 

Dengarkan aku, aku hanya memberi tahu ini karena bisa saja kita pernah merasakannya. Mungkin kamu pernah mengenalnya begitu lama. Tetapi ketika kamu telah menjadikannya sebagian dari hidupmu, kamu akan merasa dia adalah yang terakhir bagimu. 

Bahkan, sebagian jiwamu akan merasa nyaman ketika dia memberikan perhatian lebih untukmu. 

Jangan terpengaruh, bisa saja dia melakukan aksinya bukan dengan kamu saja. Boleh kamu menganggapnya sebagian hidupmu, tapi hanya boleh 70%. Tapi 30% buatlah untuk dirimu sendiri merasa berguna. 

Dunia ini jahat teman, aku sudah sedikit memahaminya. Bukan hanya wanita saja yang terbilang jahat, bahkan laki-laki juga bisa jahat ketika dia mempunyai rasa bosan yang mendalam. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline