Lihat ke Halaman Asli

Melangkah Akhir

Diperbarui: 1 Januari 2023   18:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Titip salam buat rumah
Tempat ternyaman untuk singgah
Berkeluh kesah dalam setiap gelisah
Menjadi tumpuan air mata ketika tumpah
Sehelai rambut kian menyusut
Di pojokan dinding buntut
Berasalan tanah ku berteduh
Menempuh harapan yang selalu tumbuh
Tak cukup ku berkata.
Dirimu telah menangis dipojokkan sana.
Tak kuasa menggapai kami, yang pamit pergi.
Siluwet bayangan pun menghilang.
Di pintu depan tempat kita berbincang bincang.
Hentakan kaki tak lagi kuat
Jantung berdetak kian cepat
Memompa kesedihan yang memuncak.
Dibarengi dengan senyuman kita melepaskan.
Kepergian dari sebuah pertemuan.
Aku yakin, ketika kepergian dengan senyuman.
Pasti akan indah untuk kita kenang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline