Lihat ke Halaman Asli

Tolong Mas, Aku Jomblo (bagian 2)

Diperbarui: 4 Mei 2016   21:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dan akhirnya tibalah aku terdampar di tempat dan waktu yang sudah dijanjikan. Sendirian. Bener kan yang sudah aku prediksikan sebelumnya, Dhea pasti telat. Kalau gini sih udah pasti bakalan lama nunggunya. Tau gitu tadi mampir market dulu buat persiapan perang, coklat, snack keju, atau cemilan lainnya. Biar kesannya nggak mati gaya.

Tumben kafe penuh sesak jam segini. Biasanya sepi. Sumpah sepi!! Apa karena Jogja yang identik dengan kota wisata trus para pelancong suka mencoba makanan di kafe baru? Dan ini yang paling aku takuti sebenarnya. Pandangan para tamu itu yang bikin nggak kuat nyali. Kebanyakan mereka pada bawa keluarga lah.. pasangan lah.. dan aku sendirian. Dikira cuman makan gratis trus ngabisin tempat apa? Eh.. tapi aku bayar kok. Lagipula aku kan nunggu Dhea, tepatnya teman yang mungkin nggak akan bisa diandalkan kalau berhubungan sama waktu. Dhea.. kamu dimana?

"Eh.. maaf, tempat duduk yang ini kosong? Soalnya dimana-mana udah penuh banget. Kalau nggak keberatan, apa boleh duduk di sini?"

Sekelebat bayangan mas-mas membangunkanku dari lamunanku bersama smartphone. Kata yang pertama terlintas adalah WOW. Dari semua artis pria dari drama Korea yang pernah aku tonton.. yang ini baru the best pokoknya.

"Iya, silakan." Kataku malu-malu. Sambil sesekali menyeka air liur yang sedikit menetes. Eh.. mau jadi cerpen seperti apa ini?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline