Lihat ke Halaman Asli

Cinta Dalam Semangkuk Sapi Cah Brokoli

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1389758037390135842

[caption id="attachment_290178" align="aligncenter" width="720" caption="sapi cah brokoli ala chef sheshamommy :)"][/caption] Kemarin, Selasa 14 Jan 2014, berhubung hari libur dan kami semua berkumpul di rumah, saya sempatkan memasak makan siang untuk keluarga. Setelah kurang lebih 45 menit berkutat di dapur, akhirnya terhidanglah sepiring sapi cah brokoli ala chef sheshamommy :) Seperti biasa, saya yang masak, saya yang paling sedikit makan. saya hanya minta sesuap nasi dicampur brokoli dan daging dari piring si bungsu. Sekedar mencicipi apakah sudah pas rasanya. Bukannya tidak lapar, tapi memang tidak mau mengurangi jatah lauk pauk mereka. Karena si sulung sedang main di rumah tantenya, jadilah hanya mereka berdua, suami dan si bungsu yang makan dengan lahap, sementara saya sibuk di dapur beres2 segala perkakas bekas masak. Setelah mereka selesai makan, sepiring penuh sapi cah brokoli hanya tersisa sedikit sekali. ketika saya pindahkan ke mangkuk, hanya terisi stengahnya. Cukuplah untuk sekali makan lagi anak kecil atau wanita seperti saya, tapi untuk suami yang penganut paham nasi sedikit lauk harus banyak, tentu sangat sangat kurang. sisa sayur itu segera saya masukkan lemari es. Ketika sore tiba, saya teringat masih punya setengah kilo daging sapi has dalam di lemari es, segera saya keluarkan,  dan saya langsung asik mengiris2 daging di dapur. Daging itu akan saya bumbui semalaman dan besoknya akan saya buat beef teriyaki kesukaan keluarga. Suami yang melintas di dapur bertanya, nanti malam makan apa? saya jawab, masih ada sisa brokoli sedikit di kulkas dan kurangnya kita goreng telur saja ya? daging yang sedang saya iris bukan untuk masak malam ini. "Oke" jawabnya. Makan malampun tiba, sekarang tinggal saya dan suami berdua, karena si bungsu menyusul kakaknya main di rumah tantenya. semangkuk kecil sapi cah brokoli sisa tadi siang saya keluarkan dari kulkas, saya hangatkan sebentar di atas wajan. Lalu saya menggoreng 4 butir telur untuk menambah kekurangan lauk. Kami duduk berdua di meja makan. saling diam. 2 buah piring yang saya siapkan sebelumnya segera dia isi nasi. utnuk dia dan untuk saya. Sesuatu yang jarang dia lakukan, karena biasanya saya yang mengambilkan nasi. Lalu kami mulai makan dalam diam. dia ambil sebuah telur goreng, setengah sapi cah brokoli...lalu makan. saya ambil sebuah telur goreng, bubuhi sambal instan...lalu makan. Lalu dia ambil sebuah telur lagi, setengah lagi sapi cah brokoli...lalu makan. Lalu saya ambil lagi sebuah telur goreng...lalu makan. selesai, sudah. dia tumpuk piring bekas makannya, piring bekas telur, dan mangkuk kosong bekas sapi cah brokoli untuk diletakan di  tempat cuci piring. tak ada komunikasi, tak ada tawaran sekedar membagi dua sisa sapi cah brokoli yang memang tinggal sedikit. saya pun tak meminta, bukannya saya tak ingin...wangi sapi cah brokoli mengundang selera dan tadi siang saya belum makan banyak. Tapi saya pura-pura tak berminat, cukuplah telur goreng untuk saya, karena rasanya tak tega melihat dia hanya makan telur goreng saja. Apakah dari hal kecil ini, dia bisa merasakan cinta saya untuk dia ? atau bahkan dia tidak merasa sama sekali , karena sering hal seperti ini terjadi :)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline