Lihat ke Halaman Asli

Sharfina

TERVERIFIKASI

Content Writer

Menelisik Keindahan Seni Gambar Monokrom Karya Toni Hariyanto

Diperbarui: 7 Maret 2019   18:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu pengunjung sedang meilhat seni gambar Toni Hariyanto di Bentara Budaya Jakarta (Dokumentasi pribadi)

Bagi sebagian orang yang sering berkunjung ke sebuah pameran seni, seni lukis merupakan salah satu seni yang banyak dijumpai. Namun, pernahkah kamu ke sebuah pameran seni yang mengusung konsep seni gambar atau traditional drawing yang digambar dengan menggunakan pensil? Lalu, apa perbedaan seni lukis dengan seni gambar?

Mengikuti persepsi umum, gambar dikenal sebagai medium sederhana dengan tarikan garis sebagai komponen utama. Gambar seringkali dikaitkan dengan bagan, rencana, pola dasar suatu proses penciptaan. 

Dalam proses melukis, gambar-gambar sering disebut sketsa. Jadi acapkali muncul anggapan, gambar sebuah ekspresi karya yang belum selesai. Tak hanya di kalangan awam, khususnya seni lukis, senantiasa terjadi kesalahpahamn pendapat tentang apakah gambat atau sketsa bisa disamakan dengan seni lukis. (Sumber: Rilis Bentara Budaya Jakarta)

Mengawali bulan Maret 2019 ini, belum lama ini Bentara Budaya Jakarta menggelar pameran lukisan pensil bertajuk "Monokrom" karya Toni Hariyanto yang merupakan seorang seniman asal Madiun yang lahir pada tahun 1957.

Gaya melukis realisnya yang sempurna dengan teknik arsirnya yang halus, membuat Toni mendapatkan julukan "God of Pencil" oleh sejumlah pelukis internasional.

Pada pameran Monokrom kali ini, karya yang didominasi oleh (charcoal/conte), menegaskan kepakaran Toni tidak hanya sebagai ahli monokrom, lebih khususnya monokrom pensil. Dari 74 gambar yang ditampilkan, sebagian besar karya gambarnya menampilkan potret tokoh wajah, binatang, otomotif serta figur lain yang membutuhkan presisi tinggi.

Toni Hariyanto dan seni gambar monokrom

Dilansir dari rilis BBJ, karya Toni Hariyanto patut diapresiasi, sejak 2008 kesungguhan hatinya berkarya lewat gambar yang dikerjakan dengan manual di jalur traditional drawing. 

Jikalau di seni lukis ada istilah traditional painting, yang mana menggambar berdasarkan objek dengan pendekatan naturalis. Bukan gambar hasil imajinasi, apalagi khayalan deformatif atau penggambaran ulang. Tapi berdasarkan foto, yang menurut istilahnya "mencontoh gambar Tuhan" dengan cara naturalis. 

Istilah naturalis berbeda dengan realis. Jika realis berbicara soal teknis, maka natural lebih menggambarkan keindahan alam semesta karya Tuhan.

Berbekal dengan pensil arang (charcoal), di pameran Monokrom, Toni menampilkan 74 buah hasil goresan gambarnya dengan tema objek yang berbeda. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline