Lihat ke Halaman Asli

Shahnaz Farah Diba

live ur life to the fullest.

KKN-T UPI 2021: Menumbuhkembangkan Budaya Melek Literasi Digital Bagi Masyarakat

Diperbarui: 13 September 2021   11:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Sebuah bangsa tidak bisa menjadi bangsa yang maju apabila hanya mengandalkan kekayaan alam ataupun jumlah penduduk yang banyak. Namun, bangsa yang maju ditandai dengan kondisi masyarakatnya yang literat.

 Literasi sendiri tidak hanya mencakup baca dan tulis, National Institute for Literacy mendefinisikan Literasi sebagai "kemampuan individu untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga dan masyarakat."

Bangsa yang literat bukan sekadar bangsa yang telah bebas dari buta huruf melainkan juga, suatu bangsa yang telah memiliki kecakapan dalam mencari, mendapat, serta mengolah suatu informasi agar dapat berguna bagi kehidupan dalam era global. Khususnya pada era serba digital seperti ini tentunya literasi dapat lebih mudah dijangkau oleh masyarakat luas dalam ruang digital yang lingkupnya juga tidak terbatas.

Pada tahun 2018 United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) mendefinisikan literasi digital sebagai kemampuan individu untuk mengakses, memahami, membuat, mengomunikasikan, dan mengevaluasi informasi melalui teknologi digital. 

Dan berdasarkan survei yang dilakukan oleh Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2018 menunjukkan kepemilikan telepon genggam di Indonesia sebanyak 355 juta, dan jumlah pengguna internet sebanyak 171 juta jiwa. 

Hal tersebut menunjukan bahwa arus informasi yang beredar juga semakin cepat, dan menyebabkan terjadinya disinformasi dalam berbagai bidang mulai dari politik, ekonomi, Pendidikan, hingga RAS.

Apabila disinformasi tersebut berlangsung secara terus-menerus hal ini dapat mengancam persatuan dan kesatuan sebuah bangsa. 

Untuk itu, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia (LPPM UPI) menyelenggarakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) gelombang dua dengan bertemakan "Mengembangkan Literasi dan Rekognisi Merdeka Belajar Kampus Merdeka - Pusat Prestasi Nasional". 

Kegiatan yang berlangsung mulai 26 Agustus 2021 hingga 26 September 2021 diikuti oleh 2685 mahasiswa. LPPM berharap program KKN-T ini dapat menanamkan dan mengembangkan budaya literasi digital kepada masyarakat luas.

Dokpri

Kegiatan KKN-T ini sendiri diikuti oleh salah satu mahasiswi Program Studi Perpustakaan dan Sains Informasi, Shahnaz Farah Diba di Kota Bandung yang diikuti secara daring dengan sasarannya yaitu Karang Taruna yang dilakukan dengan cara memberikan pendampingan kepada Karang Taruna untuk memahami apa itu literasi digital, pentingnya literasi digital dalam kehidupan, dan juga mengedukasi apa saja manfaat dari literasi digital dalam kehidupan bermasyarakat melalui poster-poster yang disebarkan dan juga penyuluhan yang dilakukan melalui zoom meeting.

Dengan adanya program KKN-T ini diharapkan setelah mendapatkan pendampingan mengenai pentingnya melek literasi digital masyarakat dapat meningkatkan tingkat literasi digitalnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline