Lihat ke Halaman Asli

SeverinoLH

Active Talker

Stigma Buruk Warga Net Indonesia

Diperbarui: 1 Oktober 2020   22:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.pri

Perisakan secara daring terhadap negara Vanuatu di akun instagram @vanuatuislands oleh warga net Indonesia tengah menjadi sorotan. Sentimen warga net Indonesia terhadap negara Vanuatu bermula oleh viralnya perdebatan di sidang PBB baru-baru ini. 

Vanuatu mengecam adanya tindakan pelanggatan HAM yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia terhadap masyarakat Provinsi Papua Barat. Namun, kecaman itu ditangkis oleh perwakilan Indonesia di sidang tersebut. 

Oleh karena maraknya cuplikan video perdebatan di sidang PBB tersebut di berbagai media sosial, warga net Indonesia memanas. Secara berbondong-bondong banyak penghinaan yang diutarakan oleh warga net Indonesia terhadap Vanuatu. 

Kebiasaan penyerangan secara daring ini merupakan bentuk penggambaran dari citra buruk literasi dan adab warga net Indonesia. Penyerangan secara daring bukan kali ini pertama terjadi. 

Reymar Martin juga pernah diserang oleh warga net wanita Indonesia. Boyband asal Korea Selatan, BTS, juga pernah diserang oleh warga net pria Indonesia. Dan sebelum ini ada Han So Hee, yang dihujat habis-habisan oleh warga net minus intelek dan adab. 

Warga net Indonesia sudah mendapat cap buruk oleh masyarakat dunia. Beberapa waktu yang lalu juga sempat heboh wacana di luar negeri yang beramai-ramai menyudutkan wanita Indonesia. 

Stigma buruk sudah terlanjur melekat oleh banyak warga net Indonesia yang berkelakuan buruk. Bahkan warga net Indonesia yang tak pernah membuat masalah pun ikut terkena imbasnya oleh stigma buruk ini. 

Apakah hal seperti ini akan terus berlanjut? Sayangnya, saya menduga ini akan terus berlanjut sampai waktu yang tak dapat dipastikan. Stigma buruk terhadap warga net Indonesia akan terus ada, didukung dengan kelakuan warga net-nya yang mengamini stigma tersebut yang tak lekang oleh waktu. 

Sedikit cerita intermezo, di media sosial tiktok Indonesia pun, sudah banyak racun-racun yang menyebar. Warga net yang sebelumnya bermain di tiktok untuk bisa menapaki media sosial yang menghibur kini berhadapan dengan para penyusup. 

Para kreator konten yang sebelumnya berjuang dengan membuat konten hiburan fan edukasi juga sering dibuat tenggelam oleh banyaknya konten-konten sampah. 

Kini, sejumlah kreator masih terus berjuang untuk menjaga ekosistem tiktok yang ramah dan aman dengan mengusung tagar #bringbackoldtiktok. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline