Lihat ke Halaman Asli

SeverinoLH

Active Talker

Milenial akan Sulit Memiliki Properti

Diperbarui: 17 November 2019   13:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: Moneywise (moneywise.co.uk)

Memiliki propserti adalah impian dari setiap orang, tak terbatas pada generasi apapun. Akan tetapi, generasi terbaru, yakni generasi milenial disinyalir akan sulit dalam memiliki properti (rumah ataupun apartemen). Banyak alasan dan jawaban atas pertanyaan "mengapa" milenial akan cukup sulit memiliki properti. 

1. Jumlah lahan yang semakin menipis

Tak dapat dipungkiri bahwa jumlah lahan yang tersedia semakin menyusut. Anda mau menyalahkan keberadaan hutan yang dilindungi? Tidak bisa. Keberadaan hutan yang dilindungi adalah harta yang sangat besar untuk keberlangsungan hidup. Tanpa hutan ini, anda bisa saja memiliki lahan dan properti, tapi dampak langsungnya adalah kerusakan iklim global. 

Pembangunan properti vertikal seperti apartemen, condotel, rumah susun, dan sebagainya menjadi salah satu opsi dari keterbatasan lahan. 

2. Gaya hidup yang didewakan

Tantangan lainnya bagi kaum milenial adalah persoalan gaya hidup yang terlalu konsumtif, yang mengarah pada hedonisme. Dibandingkan mengumpulkan uang untuk membeli properti di masa depan, hasrat untuk terus menikmati hiburan lebih diprioritaskan oleh mayoritas generasi milenial. Ajang saing untuk terlihat lebih berkelas membuat perilaku konsumen yang tak terkendali. Bersaing untuk mendapat pamor di lingkungan sosial dan media sosial dengan menunjukan kepemilikan benda-benda yang luxury

"yang penting asik"

3. Tidak ada persiapan

Poin 3 berkaitan dengan poin 2. Uang yang dihabiskan untuk bersenang-senang, lantas tidak ada dana persiapan. Padahal saat ini sudah cukup beragam dan banyak jasa persiapan tersebut, salah satunya dengan investasi. Sudah ada banyak penyedia jasa investasi terpercaya, di mana kita sudah bisa investasi dengan dana yang ringan. Tapi karena uang yang hapis terpakai untuk memuaskan keinginan diri, tidak ada yang tersisa untuk investasi. 

4. Perekonomian yang tidak stabil

status perekonomian yang tidak stabil memiliki dampak yang cukup terasa. Apalagi persaingan ekonomi global dari antar-negara yang semakin garang. Apabila perekonomian suatu negara stabil dan menguat, maka akan membawa angin segar bagi warga negaranya. berbanding lurus dengan kondisi apabila perekonomian suatu negara memburuk. Bunga kredit akan melambung, dan properti ikut terpengaruh. Ada juga alasan kenaikan harga properti jauh, sedangkan pendapatan seadanya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline