Lihat ke Halaman Asli

Setiyo Bardono

TERVERIFIKASI

Staf Kurang Ahli

Sikat Gigi Anti Jatuh Karya Peneliti Cilik

Diperbarui: 24 Oktober 2017   00:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prajna Wijaya dan Evan Varellino memamerkan sikat gigi anti jatuh karyanya. Foto Setiyo Bardono

Alat suntik berkepala sikat gigi itu sekilas terlihat seperti mainan anak-anak. Ternyata, alat tersebut adalah sikat gigi anti jatuh karya Prajna Wijaya dan Evan Varellino, dua peneliti cilik dari SDS Narada, Kosambi, Jakarta Barat. Sikat gigi anti jatuh untuk anak kecil dan manula ini terpilih menjadi pemenang favorit Kalbe Junior Scientist Award (KJSA) 2017.

Itulah salah satu pemandangan menarik dari ajang Indonesia Science Expo (ISE) 2017 yang digelar di Gedung Balai Kartini pada 23-26 Oktober 2017. Pameran yang diinisiasi oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ini menampilkan beragam karya riset anak bangsa.

Evan Varellino dengan terbata-bata menceritakan, ide mereka muncul ketika mengunjungi sebuah panti jompo. Mereka melihat para manula sedang gosok gigi namun mengalami kesusahan saat menaruh pasta gigi atas permukaan sikat gigi.

"Kalau kita sudah tua, kadang-kadang kita memiliki masalah di kesehatan. Kita nggak bisa memegang sesuatu dengan sempurna," terang Evan yang masih duduk di kelas 6 ini.

Evan menerangkan, proses pembuatan alat ini sikat gigi dipotong separuh dan diberi lubang dengan alat bor. Alat ini disambungkan dengan alat suntik di ujung sikat gigi. Tabung alat suntik berfungsi sebagai penampung pasta gigi dan dapat diisi ulang.

Beberapa versi sikat gigi anti jatuh karya Prajna Wijaya dan Evan Varellino. Foto Setiyo Bardono

Cara pemakaiannya sangat muda. Hanya dengan mendorong piston suntikan, pasta gigi akan mengalir keluar melalui lubang di bagian sikat gigi. Pasta gigi tidak akan jatuh karena langsung terperangkap di bulu sikat. Hebat ya. Ide seperti itu belum tentu terlintas di benak orang dewasa.

Evan mengaku bersama Prajna telah membuat empat versi sikat gigi ini. Mulai dari memakai bekas kemasan lem, alat suntik, hingga selang.

Prajna Wijaya menambahkan, penggunaan alat suntik ini merupakan saran dari guru pembimbing. Awalnya ia ingin memakai kemasan pasta gigi, namun mengalami kesulitan. Ke depan, ia ingin mengembangkan pasta gigi ini dengan menggunakan mekanisme robotik.

Pada kesempatan tersebut, Corporate Communications Kalbe, Rini mengatakan KJSA 2017 diikuti 1.103 karya dari 374 sekolah.  Kemudian terpilih 18 finalis, yang kemudian diseleksi lagi menjadi 9 sebagai pemenang terunggul. Inovasi sikat gigi anti jatuh ini terpilih juri menjadi Juara Terfavorit.

 "Idenya simple dan ke depannya bisa diaplikasikan. Kita juga sedang memikirkan untuk mengurus hak patennya," terangnya.

Bagi yang penasaran dengan sikat gigi anti jatuh dan karya pemenang KJSA, silakan kunjungi  Indonesia Science Expo 2017. Pameran ini juga menampilkan karya pemenang Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) 2017, Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) Kemendikbud 2017, dan L'Oreal Girl's in Science. ISE 2017 juga menampilkan hasil riset peneliti dari Kementerian dan Lembaga Litbang, maupun perguruan tinggi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline