Lihat ke Halaman Asli

Septian Dwi Arianto

Penulis sekadar mampir

Puisi | Kebuluran

Diperbarui: 25 Oktober 2021   17:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: pinterest/Henri__K 

Kebuluran

Karya : Septian D. Arianto

O... Terik mencekik batin yang tentram
O... Tasik seperti mudik ke kampung halaman
Tarik menarik pula perut dan tenggorokan
Tasdik jua hati hampa oleh penderitaan

Mencari telaga bak tersesat di lautan sahara
Meminta santap begitu sukar di dapat raga
Telah muak aku melepas jamuan ke handai taulan
Kiranya lapar kita juga sendiri menahan kebuluran

Mengais bagai pengemis hina
Di tanah yang kaya raya katanya
Menjerat ikan disumpali pelbagai macam aturan
Mengubur ubi dicekal di dalam aturan kerajaan

Berapa lama batu yang ku rebus ini siap dihidangkan?
Adakah tuan berdasi sekalian sudi menyantap segala kekecewaan?
Ah, aku paham!
Kalian sendiri mendatangkan makanan mewah dari Isa
Atau barangkali selipan harta di tiap undang-undang nusantara?

Sidoarjo, 25 Oktober 2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline