Lihat ke Halaman Asli

sendy kalaudy

Mahasiswa/pelajar

Semarak lomba 17 Agustus diDusun Terimo Mukti : Merajut kebersamaan lewat tradisi

Diperbarui: 28 Agustus 2025   07:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membuat gapura dari sisa-sisa kayu/seberan

Setiap bulan Agustus, masyarakat Indonesia selalu bersuka cita menyambut Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. Di kota hingga pelosok desa, suasana meriah begitu terasa: bendera merah putih berkibar di halaman rumah, gapura dihias dengan cat warna-warni, dan lampu hias dipasang di sepanjang jalan. Begitu pula di Dusun Terimo Mukti, sebuah dusun yang terkenal dengan kebersamaan warganya. Di Terimo Mukti, perayaan Hari Kemerdekaan tidak hanya sebatas memasang bendera atau mengikuti upacara. Setiap tahunnya, dusun ini selalu menggelar berbagai perlombaan 17 Agustus yang menjadi ajang hiburan sekaligus mempererat persaudaraan antarwarga. Suasana meriah ini seakan menjadi "pesta rakyat" yang ditunggu-tunggu, baik oleh anak-anak, remaja, hingga orang tua.

 Jauh sebelum tanggal 17 Agustus tiba, warga Dusun Terimo Mukti sudah sibuk melakukan persiapan. Saya dan Pemuda Karang Taruna berkoordinasi dengan Ketua Karang Taruna dan kepala dusun untuk menentukan jenis lomba yang akan diadakan. Ada rapat-rapat kecil di Rumah Bapak Ketua Karang Taruna yang penuh canda, diskusi mengenai hadiah, hingga pembagian tugas.

Kumpulan Muda-mudi membahas lomba 17 Agustus

Selain itu, Saya dan Pemuda-Pemudi karang taruna bergotong royong memasang umbul-umbul, membersihkan lapangan dusun yang akan dijadikan lokasi lomba, dan menyiapkan perlengkapan sederhana. Menariknya, semua ini dilakukan secara swadaya. Ada warga yang menyumbang uang, ada yang menyumbang hadiah lainya  atau peralatan rumah tangga, bahkan ada yang menyumbangkan tenaganya untuk membuat panggung. Inilah bentuk nyata semangat gotong royong yang diwarisi dari leluhur bangsa.

Ragam Lomba yang Menghibur

Perlombaan di Dusun Terimo Mukti selalu beragam dan mencerminkan kreativitas masyarakat. Anak-anak, remaja, bapak-bapak, hingga ibu-ibu memiliki kategori lomba masing-masing, sehingga semua merasa dilibatkan.

1. Lomba Anak-Anak

Makan Kerupuk: Kerupuk digantung dengan tali, anak-anak berusaha memakannya tanpa menggunakan tangan. Gelak tawa pecah ketika mereka melompat-lompat dengan mulut terbuka.

Lomba makan kerupuk Anak-anak

Balap Karung: Anak-anak masuk ke dalam karung goni lalu melompat menuju garis finish. Tidak jarang ada yang jatuh, tapi langsung bangkit sambil tertawa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline