Lihat ke Halaman Asli

Sendy Hernanda

JADIKAN SEBUAH KEBIASAAN

Peran Muda-Mudi dalam Membangun Negeri

Diperbarui: 10 Maret 2022   08:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pada tanggal 9 September 2020 salah satu lembaga resmi naungan PBB (Persatuan Bangsa Bangsa) yaitu WHO (World Health Organization atau Badan Kesehatan  Dunia) merilis virus baru yang diberi nama COVID-19. Virus ini mulai terdeteksi pada Desember 2019. Namun, para peneliti menyebut dalam studi yang dilakukan, bahwa diperkirakan awal virus ini beredar tanpa terdeteksi sejak pertengahan Oktober 2019,tepatnya di Provinsi Hubei,China.

Penularan virus ini sangat cepat dan meluas hingga luar Provinsi Hubei, bahkan menyebar ke seluruh dunia. Diduga penyebaran berawal dari mutasi virus terhadap hewan- hewan yang kemudian menularkannya ke manusia. Namun, sebenarnya belum diketahui pasti dari mana asal virus ini muncul dan berinang awal dimana virus ini bersembunyi.

Indonesia adalah salah satu negara yang terdampak terhadap penularan Covid-19. Kasus Covid-19 di Indonesia diawali dengan seorang lansia beserta satu putrinya yang menghadiri sebuah pesta dansa. Mereka melakukan kontak lansung terhadap pengunjung yang ikut menghadiri juga dalam pesta tersebut. Beberapa peserta pesta tersebut merupakan warga dari luar negeri. Diduga hal inilah yang memicu Covid-19 masuk ke Indonesia.  

Secara penangan langkah yang diambil pemerintah dalam kasus pertamanya,  dilakukan secara cekat dan tanggap. Pemerintah juga telah melakukan penanganan lanjutan guna menekan penyebaran Covid-19 di Indonesia. Kabarnya, kedua pasien tersebut kondisinya dalam keadaan baik, tidak ada keluhan-keluhan kembali yang mengarah kepada virus ini. Sejak kejadian tersebut kasus positif Covid-19 meningkat, hingga pada hari ini.

Hadirnya pandemi Covid-19 telah membawa gejolak terhadap pertumbuhan ekonomi negara. Berbagai tantangan yang pada mulanya tidak pernah terbayangkan seakan menjadi kenyataan pahit yang harus dijalani. Berbagai kebijkan diberlakukan  dalam menekan penyebaran virus Covid-19 diantaranya social distancing, membatasi pergerakan masyarakat agar tidak bermigrasi bahkan pemberlakuan isolasi suatu wilayah (lockdown). Sangat disayangkan kebijakan yang dijalankan bukan malah memberikan kesejahteraan kepada masyrakat, malah berdampak terhadap kondisi ekonomi yang kian memburuk. Dibuktikan dengan perilaku masyarakat yang cenderung meminimalisir pembelian barang-barang yang sekiranya tidak sangat diperlukan dan mengurangi jumlah takaran pembellian. Pendapatan yang menurun menjadi alasan para ibu yang harus memutar otak dalam pengendalian kebutuhan keluarganya. Dapat diartikan peristiwa ini memberikan efek kondisi daya beli yang menurun kepada masyarakat.

Dampak tersebut memberikan pengaruh kepada para pelaku pengusaha, terutama sektor UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah). Omset pendapatan yang diperoleh kian hari semakin menurun. Pemberhentian beberapa karyawan atau PHK dilakukan demi mempertahankan bisnisnya  Bahkan beberapa dari mereka memilih untuk gulung tikar karena sepinya pelanggan yang berkunjung di  stand mereka berjualan. Dalam kondisi ini, pelaku UMKM perlu mendapatkan perhatian khusus karena merupakan salah satu penyumbang nilai tambah yang dihasilkan dalam negara dan menjadi andalan dalam penyedian lapangan pekerjaan. Apalagi, dengan jumlah UMKM di Indonesia yang terbilang sangatlah banyak.

Dampak lain juga pasti terjadi pada perekonomian nasional diantaranya menyebabkan  melemahnya beberapa harga komoditas dalam negeri. Hal tersebut juga diakibatkan oleh lemahnya daya tarik eksportir dalam membeli barang komoditas di Indonesia. Oleh sebab itu, dampak ini sangat luar biasa terasa pada sektor kehidupan perekonomian Indonesia.

Dengan beberapa dampak yang terjadi pemerintah memiliki tanggung jawab dalam pemulihan ekonomi menuju kehidupan bermasyarakat yang stabil. Beberapa progam jitu dijalankan. Program utama dengan mewajibkan pemberian vaksin untuk menjadi solusi dalam meningkatkan kekebalan tubuh manusia terhadap Covid-19.

Seluruh program-program tersebut perlu adanya dorongan dari masyarakat  termasuk peran generasi milenial dengan bersama-sama membangun kembali kestabilan ekonomi khususnya daerahnya masing-masing. Kaum milenial memiliki peran penting dalam ikut serta membangun pemulihan sektor ekonomi. Peran ikut serta generasi milenial dibutuhkan sebagai pengembangan sumber daya manusia agar mampu bersaing dengan yang lain.

Dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, generasi milenial harus bisa memanfaatkan semaksimal mungkin kemampuan yang dimiliki terhadap teknologi tersebut. Seperti memberikan segala tenaga, daya, upaya dan pikiran secara sukarela kepada mereka para pelaku UMKM untuk bisa mengembangkan bisnisnya melalui teknologi internet. Seperti misalnya mengadakan sebuah seminar yang didalam nya bertujuan memperkenal kepada mereka, bahwa pasar yang mereka lakukan tidak terbatas pada wilayah dimana mereka berjualan, namun bahkan seluruh dunia. Selain itu, bukan hanya memberikan pembekalan materi saja, kita juga mempraktekan kepada mereka secara langsung dan mendampingi mereka secara intensif bagaiamana pasar online tersebut. Diharapkan para konsumen yang ada di luar daerah bahkan luar negeri mengetahui produk yang kita jual.

Langkah selanjutnya adalah bagaimana cara kita untuk menarik simpatik para konsumen pada produk yang kita tawarkan. Tantangan inilah yang terbenak pada para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Apa yang perlu dirubah tetapi tetap menjadi produk kita dengan dibungkus secara menarik, inilah yang perlu dipikirkan lebih lanjut. Dalam hal ini, SDM (Sumber Daya Manusia) kembali menjadi momok dalam pengembangan usaha.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline