Lihat ke Halaman Asli

Menangis Histeris

Diperbarui: 20 Mei 2023   07:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Penantian di Ujung Rindu-6

"Baik Bi terima kasih," sahaut Bu Lia dan Lory.

Rasa suka cita membuncah di hati Bu Lia sekeluarga. Sejatinya mereka bisa istirahat dari perjalanan panjang. Perjalanan yang gelap dan berliku kini terhindar. Istirahat di malam yang gelap terasa nyaman saat menginap di rumah adik ipar Bu Lia.

Bibi Jotan sudah menyiapkan makan malam mereka dan sudah tersaji di meja makan.

"Ayo Bang, Kak dan anak-anak kita makan dulu. Bibi sudah menyiapkan makanan ala kadarnya," Tutur Bibi Jotan ramah.

"Asyik kita makan enak terima kasih ya Bi," kata Lory sembari melirik ayam goreng yang tertata di piring.

Sebelum menyantap makanan Paman Jotan memimpin doa terlebih dahulu. Usai berdoa mereka pun menyantap makanan dengan suka cita. Sesekali terdengar celotehan Lory dan Jotan.

"Ayo, anak-anak dihabiskan makanannya jangan sampai bersisah," nasihat Bu Lia sembari menyuapi Osal adik Lory.

Makan malam telah usai anak-anak masih ingin bermain. Bu Lia dan adik ipar juga masih ngobrol. Sementara Pak Hery sudah tidak bisa menahan kantuknya. Rasa letih menyetir mobil merajai raganya.

"Maaf ya, aku mau istirahat sudah tidak kuat lagi," ungkapnya.

"Ya Bang, silakan besok biar segar kembali," balas adiknya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline