Lihat ke Halaman Asli

Sempurna

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketidaksempurnaanmu yang membuatmu "sempurna" sebagai manusia. Ketidaksempurnaan yang tidak bisa kamu hindari, karena dalam setiap kelebihanmu terkandung kelemahanmu. Maka, ketidaksempurnaanmu tidak bisa kau lepaskan dari "kesempurnaanmu"m

Dunia ini sempurna bila ia tak sempurna. Ia sempurna bila semua orang tak sama. Ia sempurna bila tak sama seperti yang kamu sangkakan. Ia sempurna sesuai bentuk yang diberikannya.

Maka baik-buruk, hitam-putih, dan gelap-terang seharusnya tak membuatmu kalap. Atau menganggap "kebenaran" adalah seperti yang kamu sangkakan. Putih seperti yang kamu inginkan. Ia memang gelap dan terang adanya, saling melengkapi dan mengisi. Maka ia menjadi sempurna.

Terkadang, kamu perlu menepi sebentar. Mengerem nafsu egomu, sejenak melihat sekelilingmu dan membaca apa yang terjadi di sekitarmu. Ia memang berbeda, tak seperti yang kamu inginkan. Tak semua guru itu baik itu ada, sebagaimana adanya murid yang tak bisa diatur. Semuanya memang sudah begitu adanya, tak bisa disangkali.
Terkadang, kamu harus menerima kenyataan. Bahwa apa yang kamu inginkan tak selalu jadi kenyataan. Kalaupun kamu menginginkan impianmu menjadi kenyataan, ada jutaan pengorbanan yang harus diberikan. Ya, tak semuanya sama dengan apa yang kamu pikirkan.

Terimalah kenyataan, bahwa dunia adalah sempurna. Sempurna dengan 6 miliar macam pikiran yang berbeda, sempurna dengan segala macam perbedaan dan keanekaragaman. Sempurna dengan segala kekayaannya dan keterbatasanmu menjelajahinya. Sempurna, bila kamu masih menginginkannya.

Semua ini " sempurna", kita hanya perlu membuka mata sedikit lebih terbuka. Mencoba mengais empati yang terdesak dalam relung hati. Kemudian menggulirkannya dalam segala perilaku yang kita perbuat. Mengisinya dalam setiap nafas yang kita hembuskan. Ya, dunia memang sempurna. Begitulah adanya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline