MP ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi yang diberikan pada bayi atau anak berumur 6-24 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizinya. tujuan pengenalan MP ASI bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi tapi juga untuk memperkenalkan pola makan keluarga kepada bayi.
Pengertian lain yaitu MP ASI (Makanan Pendamping ASI) adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi diberikan kepada bayi berusia 6 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Sebelum bayi berusia 24 bulan, sebaiknya ASI tetap diberikan dengan memberikan ASI terlebih dahulu baru kemudian memberikan MP-ASI.
Kebutuhan energi dan zat gizi anak untuk usia 6 bulan keatas sudah tidak cukup dipenuhi hanya dengan ASI (air susu ibu saja). Sehingga, MP ASI diberikan untuk memenuhi kebutuhan anak dimulai usia 6 bulan.
Energi ASI hanya mengcover hingga 500 kkal sehari, namun tergantung dari keluarnya ASI dan frekuensi pemberiannya. Usia 6-8 bulan kebutuhan energi anak bisa 600-700 kkal dan usia berikutnya pastinya akan terjadi peningkatan kebutuhan gizi anak.
Sehingga ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya karena untuk pertumbuhan dan perkembangan anak karena pada dasarnya balita adalah masa dimana pertumbuhan dan perkembangannya cukup pesat.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian MP ASI yaitu :
- Protein nabati dan hewani diberikan sejak usia 6 bulan
- Telur, daging, dan ikan diberikan dalam keadaan benar-benar matang
- Madu dapat diberikan setelah anak usia 1 tahun
- Pisahkan talenan yang digunakan untuk memotong bahan mentah dan matang
- Hindari pemberian makanan dengan pemanis, lemak tinggi, dan penyedap rasa tambahan
- Minyak, mentega, atau santan dapat digunakan sebagai penambah kalori
- Perhatikan kebersihan tangan dan peralatan dalam mempersiapkan MP ASI
- Pastikan kebersihan tangan anak sebelum memulai makan
Mengapa usia dibawah 6 bulan tidak boleh diberikan makanan selain ASI ?
Pemberian makanan setelah bayi berumur enam bulan akan memberikan perlindungan besar dari berbagai penyakit. Hal ini disebabkan sistem imun bayi di bawah enam bulan belum sempurna.
Hasil riset terakhir dari peneliti di Indonesia menunjukkan bahwa bayi yang mendapatkan MPASI sebelum usia enam bulan, lebih banyak terserang diare, sembelit, batuk, pilek dan panas dibandingkan bayi yang hanya mendapatkan asi eksklusif.
Secara teoritis diketahui bahwa pemberian makanan MPASI terlalu dini pada anak dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada bayi seperi diare, konstipasi, muntah, serta alergi.
Saat bayi berumur kurang dari enam bulan sel-sel di sekitar usus belum siap untuk proses pemecahan dan penyerapan sari-sari makanan, sehingga makanan yang masuk dapat menyebabkan munculnya reaksi imun.