Lihat ke Halaman Asli

Industri Baja di Indonesia

Diperbarui: 13 Februari 2020   20:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: katadata.co.id

Utilisasi pabrik baja nasional rata-rata belum sampai maksimal 100%.  Angkanya kira-kira baru sekitar 60% saja di tahun-tahun yang lalu, dan terus meningkat sampai 80%.

Kendala pada industri baja dalam konteks perdagangan internasional:

1. Serbuan baja impor yang harganya relatif lebih murah

2. Sebaliknya, industri baja nasional sulit memasarkan produknya ke dunia internasional (mengekspor)

3. Sikap proteksionisme dari negara-negara pengimpor, walau semula dikhususkan pada negara Cina

4. Tuduhan dumping dari negara pengimpor terhadap baja nasional

5` Pengimpor dalam negeri sengaja meloloskan baja impor ini, salah satunya, dengan cara mengubah nomer HS (Harmonized System) agar tidak dikenakan Bea Masuk.

Kendala Industri Baja pada pasar lokal:

Segmen terbesar tampaknya masih tergantung pada proyek-proyek infrastruktur Pemerintah. Sedangkan, jumlah pasokan dari produk domestiknya masih sekitar separuhnya saja. Sisanya masih dipenuhi oleh supply produk baja impor.

Dalam hal ini, melakukan prediksi harga baja cukup penting.

Selain itu gap pasokan baja (jumlah ekspor dikurangi impor) diharapkan menurun dari tahun ke tahun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline