Lihat ke Halaman Asli

Vanessa Aurel

-communication studies-

Begini Tanggapan DPRD DIY Soal Bangun Tol Yogya-Solo dan Yogya-Bawen

Diperbarui: 2 November 2019   23:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wakil Ketua 3 DPRD DIY, Anton P. S. Sumber: dprd-diy.go.id

YOGYA-Pemerintah Daerah (Pemda) DIY melakukan pra-sosialisasi pembangunan jalan tol trase Yogyakarta-Solo dan trase Yogyakarta-Bawen pada Kamis (24/10). DPRD DIY setuju dengan keputusan pembangunan jalan tol dua trase ini.

Pemda DIY akan bangun jalan tol dalam dua trase, yakni trase Yogya-Solo dan trase Yogya-Bawen. "Pembangunan jalan tol di DIY termasuk program strategi nasional," ucap Kepala Dinas Pertahanan dan Tata Ruang (Dispertaru) DIY, Krido Suprayitno. 

Ia menambahkan, pembangunan jalan tol sudah sesuai dengan Peraturan Daerah No. 5 Tahun 2019 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Rencananya, pembangunan dimulai setelah sosialisasi ke masyarakat dan mendapat izin dari Gubernur DIY. Untuk trase Yogya-Solo butuh pembebasan lahan seluas 22,36 km. Trase ini melewati 6 kecamatan dan 14 desa. 

Sedangkan trase Yogya-Bawen butuh pembebasan lahan seluas 10,9 km. Trase ini melewati 5 kecamatan dan 8 desa. "Data ini termasuk dalam rencana kegiatan sosialisasi jalan tol," imbuhnya.

Krido mengatakan, ada wilayah terdampak Lahan Pertanian dan Pangan Berkelanjutan (LP2B) dalam pembangunan jalan tol. Wilayah terdampak pada trase Yogya-Solo sejumlah 8,64 hektar dengan 199 bidang tanah desa dan 2.963 kepemilikan. Sedangkan trase Yogya-Bawen sejumlah 26,84 hektar dengan 38 bidang tanah desa dan 722 kepemilikan.

Menyikapi hal tersebut, DPRD DIY mengaku setuju dengan adanya pembangunan jalan tol. "DIY butuh konektivitas antardaerah," ujar Sekretaris Komisi C DPRD DIY, Supardja. Ia menambahkan, DIY dapat menjadi wisata budaya terkemuka dengan adanya jalan tol. 

Selain itu, pembangunan sarana transportasi (jalan tol) akan mempercepat alur kegiatan ekonomi. "Tentunya, pembangunan ini jangan sampai merusak situs budaya dan mematikan aktivitas warga," jelasnya.

Wakil Ketua 3 DPRD DIY, Anton Prabu Semendawai juga punya pendapat serupa. Ia berharap pembangunan jalan tol akan menaikkan nilai pariwisata di DIY. "Kalau pariwisata naik, ekonomi masyarakat juga ikut terangkat," ujarnya. 

Pasalnya, pembangunan jalan tol melewati daerah tertinggal, seperti Kulon Progo dan Gunung Kidul. "Indeks kemiskinan DIY bisa teratasi jika infrastruktur memadai dan jumlah turis bertambah," imbuhnya.






BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline