Lihat ke Halaman Asli

Sartika Rury

Ibu Rumah Tangga

Duhai Diri Bicaralah yang Benar atau Diam

Diperbarui: 3 Juni 2022   14:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Duhai Diri Bicaralah Yang Benar Atau Diam.

Teringat salah satu Nasyid yang syairnya kurang lebih berbunyi "banyak kata terucap setinggi langit..memecahkan telinga tuli seketika..kata tak berarti dihadapannya, kaki dan tangan berganti bicara..katakan yang benar jika itu benar, diamlah diamlah tanda kebenaran..."

Syair lagu ini benar-benar nasehat untuk kita. setiap hari seluruh manusia di bumi pasti berbicara kecuali bagi yang tunawicara mereka dimaklumkan karena berbicaranya agak sulit dipahami.

 Bahkan hasil riset, wanita lebih banyak berbicara yang setiap harinya mengeluarkan 20.000 kata, sedangkan pria hanya 7000 kata perhari. Makannya, tidak heran bila perempuan terkenal cerewet dan suka ngomong. ini disebabkan tingginya kadar protein Foxp 2 di dalam otak manusia. Protein ini merupakan protein bahasa sehingga wanita lebih banyak bicara.

 Kata  juga merupakan salah satu bukti kekuasaan Allah yang telah mengajarkan kita Al-bayan (kata-kata yang mengandung pengertian yang jelas), yang menjadi alat mengungkapkan pendapat dan fikiran yang terurai atau tersampaikan dalam bicara.

Ada beberapa hal yang harus kita hindari saat berbicara:
1. Keharusan bagi kita saat sedang berbicara melatih diri untuk menahan lisan kita dari kata-kata yang buruk, kotor dan menyakitkan, yang bisa berdampak melukai perasaan teman bicara.

2. Belajar menahan lisan untuk tidak berbicara terus menerus, berlebihan atau menyelang pembicaraan orang lain.

 3. Mengurangi becanda berlebihan dan menghindari kata-kata yang cenderung membanggakan diri sendiri.

4. Selain itu kita juga perlu belajar kata-kata positif untuk diri sendiri; karena pada umumnya kita sering melecehkan diri kita sendiri, dengan kata-kata negatif. Misal dasar aku pemalas, sial, stres, nggak bakat dan lain-lain.

5. Menjadi pendengar yang baik. Menyimak dan fokus memperhatikan lawan bicara kita saat berbicara itu lebih baik.

Ada satu ungkapan "hendaklah kita menghindari pembicaraan yang bertele-tele, sebab siapa-siapa yang banyak bicaranya akan banyak kesalahnya. Siapa-siapa yang banyak kesalahannya banyak dosanya, dan siapa-siapa yang banyak dosannya maka neraka lebih pantas baginya."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline