Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa PMM UMM Melestarikan Budaya Lewat Tarian

Diperbarui: 19 September 2020   13:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang selagi melakukan program PMM di RW 03 Kelurahan Sukun mereka menyempatkan waktu untuk mengikuti pelatihan tari di Sanggar Sardulo Djojo. Dengan tujuan untuk melestarikan kesenian tradisional khususnya seni tari yang ada di Jawa Timur. Sanggar Sardulo Djojo berlokasi di Jl. S. Supriadi Gang 2B No. 38, Malang. Sanggar ini telah berdiri sejak tahun 1967.

"Sardulo memiliki arti macan atau harimau, sedangkan Djojo berarti jaya. Jadi harimau yang jaya. Pertama kali hanya ada grup Reog di tahun 1967, lama kelamaan berkembang menjadi sanggar tari, campursari, karawitan, ludruk dan macam-macam" Ujar Bu Bambang

Anggota Sanggar Sardulo Djojo tidak berasal dari Kelurahan Sukun saja, namun ada dari Blimbing dan Kedungkandang. Dulu yang melatih sanggar ini adalah istri dari pak Bambang, namun sekarang karena anak buahnya sudah banyak dan makin dalam seni tarinya maka anak buahnya juga menjadi pelatih.

 "Jumlah anak yang latihan di sanggar ini jika digabung dari usia dini (TK) sampai kuliah 150 orang ada, dengan jadwal tari beraneka ragam. Anak baru setiap sabtu dan minggu, jadwal latihan yang sudah senior tidak menentu, kalau ada pentas mereka langsung latihan, tapi tiap malam sabtu minggu mereka latihan campursari di garasi." Ujar Bu Bambang.

Tiap tahun sanggar ini mengikuti festival Reog di Ponorogo mendapatkan juara 10 besar, di festival panji tahun 2019 sanggar ini mendapatkan 2 juara yaitu koreo terbaik dan penampil terbaik. Tahun 2017 sanggar ini juga mewakili Kota Malang dalam Tari Pergaulan mendapatkan juara harapan 1.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline