Lihat ke Halaman Asli

Kisah Haru di Bulan Ramadan: Perginya Seorang Kekasih (Sebuah Liris)

Diperbarui: 26 Maret 2024   21:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lasco.ai

Izinkan aku berkisah tentangmu, Kekasih. Seperti bulan penuh dengan sinarnya, keindahanmu tak pernah bisa terlukis hanya dengan deret kalimat manis.


Maha Sempurna Tuhan menciptakanmu sebagai salah satu bagian dari takdirku. Kecantikan dan lakumu, membuatku tak mampu menahan diri untuk lebih lama mengadu pada Tuhanku, Tuhan kita atas segala rasa yang tumbuh di hatiku.


Di bulan Dzulhijjah, di depan ayahmu, Rasulullah Saw. aku ridha dengan segala takdir-Nya. Kita menjadi sepasang kekasih atas nama Tuhan dan Rasul-Nya. Masjid Nabawi adalah tempat kita melebur segala tabu jadi candu. 


Kekasihku, Permaisuri hatiku. Allah menitipkan sebuah rasa cinta padaku. Dengan segala sisi kekuranganku, untuk memilikimu.


Maha Suci Allah, putri kesayangan Rasul-Nya. Permata di dunia indah ini adalah kau, Kekasihku. Keindahan lakumu yang membuatku semakin terpesona denganmu.


Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline