Lihat ke Halaman Asli

Reno Dwiheryana

TERVERIFIKASI

Blogger/Content Creator

Koruptor Jadi Duta Korupsi, Apakah KPK Sedang Mabuk?

Diperbarui: 28 Mei 2021   11:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi KPK (Kompas)

Dikutip dari Kompas.com. Pemberhentian 51 pegawai KPK terasa menjadi sebuah ironi, sebab sebelumnya KPK berharap narapidana tindak pidana korupsi (Tipikor) dapat menjadi penyuluh antikorupsi setelah keluar dari penjara dan kembali ke masyarakat.

Hal itu diungkapkan Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK Wawan Wardiana saat penyuluhan Anti Antikorupsi bagi narapidana asimilasi di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, Rabu (31/3/2021).

Wawan menyebut napi kasus korupsi sebagai penyintas, sehingga dapat berbagi pengalaman selama mendekam di lembaga pemasyarakatan

Menurut Wawan, KPK mengharapkan pengalaman yang dibagikan napi koruptor dapat mencegah munculnya praktik korupsi. Dengan begitu, upaya pemberantasan korupsi melalui aspek pencegahan bisa berjalan.

Membaca berita ini entah mengapa bawaannya Penulis langsung naik darah. Sebuah informasi yang didalamnya sungguh tidak masuk diakal bilamana benar jadi kenyataan, seorang koruptor dijadikan duta guna mencegah tindak korupsi. 

Entah ada apa dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), apakah lembaga ini sedang dalam keadaan mabuk? Sebuah ide konyol yang mungkin hanya satu-satunya terjadi di dunia dimana mantan koruptor tampil bak layaknya pahlawan.

Orang sudah merugikan uang negara untuk kesenangan pribadi dan antek-anteknya kemudian diminta menjadi ibarat duta korupsi? Kenapa tidak sekalian gila saja agar napi-napi tindak pidana yang lain jadi duta, semisal duta pemerkosaan, duta pembegalan, duta perampokan, duta perjudian, dan lain-lainnya agar pelakunya tobat.

Logika dari mana orang yang menjadi pelaku tindak korupsi kemudian dikatakan "penyintas"?

Penyintas itu adalah individu dimana mampu bertahan dari suatu kondisi atau keadaan dan kemudian membagikan pengalamannya agar bermanfaat bagi orang lain yang mengalami situasi keadaan serupa, contoh penyitas Covid, penyitas Kanker, dan sebagainya.

Lantas darimana kata "penyintas" koruptor? Bagaimana mungkin tindak pencegahan dapat dilakukan hanya berlandaskan imbauan? 

Contoh, seorang napi koruptor mengungkapkan perasaannya. Saya ini mantan koruptor maka disini saya ingin berbagi dan mengimbau kalian pada koruptor untuk berhentilah menguntit uang negara. Saya mendekam di penjara selama 4 tahun, saya sungguh menyesal dan semoga itu menjadi pembelajaran bagi yang lain. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline