Lihat ke Halaman Asli

Reno Dwiheryana

TERVERIFIKASI

Blogger/Content Creator

Setop Beri Kesan Vaksinasi Layaknya "Suntik Mati"!

Diperbarui: 5 April 2021   08:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi Vaksinasi Covid-19 (Kompas)

Seperti kita ketahui bersama bahwasanya saat ini pemerintah sedang berupaya mengebut program vaksinasi Covid-19 guna melawan pandemi yang berlangsung di berbagai daerah di Indonesia.

Tercatat jumlah orang yang sudah menerima vaksinasi Covid-19 dosis pertama sampai hari ini, Minggu (4/4/2021), telah mencapai 8,6 juta lebih atau tepatnya 8.629.182 yang berarti bertambah 100.899 dari hari sebelumnya. Jumlah 8.629.182 ini berarti 21,40% dari target yakni 40.349.051.

Sementara jumlah warga yang sudah mendapat suntikan pertama dan kedua vaksin Covid-19, menurut Kementerian Kesehatan, sebanyak 4.014.401 orang atau bertambah 62.532 orang dari hari sebelumnya. Jumlah ini 9,95% dari target. - BeritaSatu

Harapan pemerintah kedepannya dengan berjalannya vaksinasi Covid-19 maka aktivitas masyarakat berangsur-angsur normal seiring roda perekonomian kembali berputar agar bangsa ini dapat segera bangkit pasca pandemi.

Namun dari pengamatan Penulis, yang jadi persoalan mengenai vaksinasi sekarang ini yaitu maraknya pemberitaan dari media yang kerap kali memberi kesan vaksinasi layaknya suntik mati.

Dari beberapa peristiwa dimana orang yang telah divaksinasi kemudian meninggal, Penulis melihat ada media menyoroti perihal vaksinasi Covid-19 seolah sebagai penyebab tanpa berupaya menelusuri lebih lanjut rekam jejak medis orang tersebut.

Alhasil secara tidak langsung media seperti memberikan pesan bahwa vaksinasi ini berbahaya karena menyebabkan kematian.

Jelas informasi-informasi seperti itu kiranya kurang elok mengingat pemerintah sedang berusaha keras agar program vaksinasi berlangsung sukses tanpa kendala. 

Apalagi dikabarkan bahwa pada bulan Juli 2021 ada rencana agar sekolah kembali melangsungkan pembelajaran tatap muka secara terbatas. Tentunya pemberitaan mengenai orang meninggal diduga pasca menerima vaksinasi maka menurut Penulis setidaknya akan mengurangi rasa percaya masyarakat yang mempertanyakan apakah vaksinasi Covid-19 ini aman.

Kemudian pemberitaan kurang elok tersebut dapat pula memberikan dampak psikologis rasa takut maupun mengurangi minat masyarakat untuk berpartisipasi dalam program vaksinasi, sehingga dapat menghambat usaha pemerintah untuk mencapai target herd immunity sebesar 70 persen dari total penduduk Indonesia sebanyak 181 juta jiwa.

Yang paling ironis ialah pemberitaan kurang elok itu bisa dijadikan bahan berita bohong untuk meningkatkan antipati masyarakat terhadap program vaksinasi yang dipelopori oleh pemerintah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline