Lihat ke Halaman Asli

Reno Dwiheryana

TERVERIFIKASI

Blogger/Content Creator

Mimpi Tinggi Esports Tanah Air

Diperbarui: 8 Februari 2019   22:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Event esports berskala internasional (hablamosdegamers)

Dirangkum dari berbagai sumber, Pemerintah melalui Kantor Staf Presiden (KSP) berikut Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) serta Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mengelar kompetisi esports untuk memperebutkan Piala Presiden.

Bekerja sama dengan Indonesia Esports Premier League (IESPL), kompetisi esports mempebutkan Piala Presiden ini merupakan kejuaraan bertaraf nasional sekaligus momentum guna menjaring atlet yang akan berlaga Sea Games 2019 di Philipina berikut bukti nyata telah diakuinya keberadaan esports dan dukungan oleh pemerintah. 

Piala Presiden akan dibuka pada Januari 2019. Babak kualifikasi digelar di delapan kota yaitu Bekasi, Surabaya, Palembang, Makassar, Manado, Solo, Denpasar, dan Pontianak. Sedangkan permainan esports yang akan dipertandingkan adalah Mobile Legend, hal tersebut dipilih dikarenakan permainan ini diminati oleh banyak pengguna dan menjadi salah satu permainan pada ajang Sea Games Filipina mendatang. 

Para peserta terbaik hasil kualifikasi akan lolos ke Grand Final yang digelar pada 30-31 Maret 2019. Kemudian di samping kompetisi esports Piala Presiden, Kemkominfo juga menggelar kompetisi esports serupa dengan jenis permainan lainnya melibatkan para siswa-siswi sekolah.

Walau dapat dikatakan pelan namun pasti pamor esports di tanah air memang mengalami peningkatan. Kini bermain game tidak lagi dipandang sebagai sarana hiburan semata tetapi sudah menjadi sebuah industri berupa "sportainment di era digital". 

Kabar mengenai digelarnya kompetisi esports Piala Presiden bagi Penulis sendiri menilainya tak terlalu spesial, bahkan kalau dibilang kurang greget. Hal tersebut bukan tanpa alasan, embel-embel Piala Presiden tidak se-prestiges kedengarannya. 

Sebagai contoh untuk mencari tahu informasi gelaran esports Piala Presiden seperti syarat yang perlu dipenuhi dan registrasi sebagai peserta maka penulis harus lebih dahulu mencari kata kunci "esports Piala Presiden" di Google. Pertanyaannya, kenapa gelaran sekaliber Piala Presiden ini tidak digaungkan secara masif dengan melibatkan media yang lebih luas? 

Sudah sepatutnya kompetisi esports dikemukakan lebih luas lagi, salah satunya dengan melibatkan insan pertelevisian sehingga masyarakat dapat melihat dan mengetahui mengapa esports begitu digandrungi saat ini. 

Bahkan akun IG resmi @pialapresidenesports pun baru aktif memposting pada tanggal 18 Januari 2018 di mana hanya 10 hari sebelum masa pendaftaran sebagai peserta di regional Palembang - Denpasar.

Penulisan yang tepat ialah esports (pialapresidenesports)

Dengan durasi yang singkat 1 bulan serta simpang siurnya informasi mengenai kompetisi esports Piala Presiden maka penulis dapat berasumsi bahwa peserta-peserta yang memungkinkan untuk mengikutinya (kompetisi) hanya mereka yang didaulat sebagai atlet esports pro dan bukan untuk para pemula. 

Mengapa seolah yang diprioritaskan atlet-atlet esports pro? Ihwal mengapa yang diprioritaskan mungkin bisa dimaklumi selain urgensi persiapan Sea Games Filipina 2019 juga karena mereka secara "amunisi" lebih siap.

Umumnya para atlet esports pro sudah memiliki pilar berupa tim profesional mencakup manager, tim inti, serta anggota cadangan sebagaimana yang diperlukan untuk mengikuti kompetisi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline