Lihat ke Halaman Asli

Reno Dwiheryana

TERVERIFIKASI

Blogger/Content Creator

"Autonomous Car", Ambisi ataukah Revolusi Teknologi?

Diperbarui: 19 Maret 2018   15:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(sumber gambar: hackernoon.com)

Perkembangan teknologi memang luar biasa, perkembangan teknologi tiada habisnya. Teknologi saat ini sudah umum menyentuh segala aspek kehidupan manusia, hampir tidak ada sesuatu yang tanpa menerapkan teknologi didalamnya. Segala sesuatunya menjadi mudah dan cepat, kesemuanya itu berkat hadirnya teknologi sebagai mahakarya dari akal manusia.

Salah satu hasil dari pengembangan teknologi ialah artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, secara harfiah AI merupakan sekumpulan bahasa program dalam sebuah sistem yang kompleks. AI diibaratkan seperti otak manusia dimana memiliki kemampuan mengeksekusi perintah, kemampuan dalam mengolah informasi, dan kemampuan untuk menganalisa suatu masalah.

Lalu apakah yang dimaksud dengan sistem? Sistem merupakan suatu rangkaian produseral yang terstruktur dimana didalamnya terdapat beragam fungsi untuk mengeksekusi sebuah tugas atau perintah. Sebagai contoh kecil, sistem login akun Kompasiana. Sistem ini akan berfungsi manakala seorang Kompasianer ingin masuk ke dalam akunnya di Kompasiana.Saat Kompasianer memasukkan ID dan passwordnya dan tombol login ditekan, maka sistem akan mensinkronisasi data (ID dan password) tersebut dengan database pada server Kompasiana. Apabila data tersebut benar maka Kompasianer dapat mengakses akunnya, bilamana tidak maka sistem memberitahukan bahwa ID atau password yang dimasukkan salah.

Dalam perkembangannya AI tidak lagi sebatas bahasa program untuk mengeksekusi perintah, layaknya AI pada robot dalam ranah manufaktur yang rutinitas melakukan pekerjaan yang itu-itu saja. AI kini telah dikembangkan lebih luas lagi untuk mengakomodir aktivitas manusia sehari-hari, seperti lahirnya autonomous car atau mobil yang mampu melakukan navisigasi secara mandiri.

Konsep dari autonomous car sendiri tetap yaitu menggunakan AI layaknya supir pribadi dimana ia akan mengeksekusi perintah yang diberikan oleh manusia dan dalam prosesnya ia akan menganalisa environment (lingkungan) yang ada disekitar sampai destinasi tujuan.

Namun pengembangan AI pada autonomous car bukanlah tanpa kendala, sampai detik ini masalah yang ditemui adalah ketidakmampuan AI untuk mengantisipasi anomali yang tidak biasa dan tidak bereaksi layaknya manusia berkendara. Alhasil beberapa musibah kecelakaan terjadi, baik sangkut pautnya dengan gaya berkendara manusia di jalan maupun kegagalan AI dalam mencerna permasalahan yang dihadapi.

Belum lagi prihal maintenance yang perlu dipikirkan, dikarenakan AI merupakan sistem terkomputerisasi maka sudah pasti membutuhkan perhatian lebih untuk mewanti-wanti resiko terjadinya malfungsi sistem dan beban biaya yang relatif besar.

Lantas pertanyaannya, apakah autonomous car bagian dari masa depan ataukah sebuah proyek teknologi ambisius yang memang dipaksakan untuk ada?

Sejatinya selama mobil-mobil konvensional masih lalu lalang dimana gambaran betapa dominan peran manusia di jalan raya, maka keberadaan autonomous car masih disanksikan untuk sepenuhnya menggantikan tugas manusia dalam berkendara. Secara garis besar dari gambaran yang ada skala autonomous car yang masih relatif kecil dikarenakan masih dalam pengembangan dan belum sampai produksi massal, membuat autonomous car terkucilkan diantara begitu besarnya sistem transportasi yang telah berdekade manusia ciptakan. Akan menjadi berbeda ceritanya bilamana autonomous car sudah dalam skala besar dimana antara AI telah terkoordinir secara teratur satu dengan yang lainnya (sehingga tidak saling bersinggungan) dan anomali yang tidak biasa minim ditemui maka hal tersebut menjadi penanda revolusi dunia transportasi sedang berlangsung. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline