Lihat ke Halaman Asli

Samsul Bahri

Dosen dan Peneliti

Taksonomi: Metode Penataan Nama yang Mengubah Peradaban Biologi Dunia

Diperbarui: 14 Februari 2022   19:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Taksonomi dan Evalusi merupakan peradaban Ilmu Biologi tertua di Bumi

Taksonomi bisa dikatakan sebagai salah satu ilmu tertua yang ada di dunia. Bahkan dimulai sejak manusia mulai mengklasifikasikan nama-nama benda yang ada disekitar mereka. Dalam sejarahnya, ilmu klasifikasi pertama kali dikembangkan oleh Aristoteles (384-322 BCE), secara umum ia membedakan makhluk hidup menjadi 2 kategori yakni hewan dan tumbuhan. Salah satu temuan yang hingga saat ini masih digunakan adalah klasifikan vertebrata dan invertebrata. Dilanjutkan oleh Theophrastus (370-285 BCE) meneruskan tradisi ini dengan mengklasifikasikan 500 tanaman dalam Historia Plantarum. Kemudian masih banyak yang meneruskan pekerjaan ini, namun usaha secara ilmiah untuk mengklasifikasikan makhluk hidup baru muncul pada abad ke 18, singkat cerita ini adalah masa Carl Linnaeus/Carl von Linn yang lebih dikenal di Indonesia dengan Carolus Linnaeus.

Sejarah taksonomi

Taksonomi sejatinya berasal dari bahasa yunani kuno yakni Taxis yang memiliki arti penataan dan nomia yang berarti metode. Secara keseluruhan dapat diartikan sebagai metode penataan. 

Taksonomi adalah cabang ilmu (dari biologi) yang mendefinisikan kelompok organisme biologis atas dasar kesamaan karakteristik dan memberikan nama untuk kelompok-kelompok tersebut. Makhluk hidup dikelompokkan menjadi taxon (id: takson), lalu diberi peringkat dan kemudian diurutkan. 

Definisi taksonomi memang sangat beragam, tetapi inti dari disiplin ilmu tersebut tetap, yaitu: konsepsi, penamaan, dan klasifikasi kelompok organisme.

Carolus Linnaeus (1707-1778)

Bapak Taksonomi Modern adalah Carolus Linnaeus, yang juga dikenal dengan nama Carl Linnaeus. Ahli botani, ahli zoologi sekaligus dokter ini lahir di Rashult, Smaland, Swedia pada 23 Mei 1707. Ia memulai studi kedokterannya di Lund University pada 1727, tapi kemudian pindah ke Uppsala University di tahun 1728. Pada 1732 Uppsala Academy of Sciences mengutus Linnaeus dalam sebuah ekspedisi penelitian ke Lapland. 

Pada 1735, Carolus Linnaeus menerbitkan edisi pertama Systema Naturae (The System of Nature), berupa pamflet kecil yang menjelaskan sistem klasifikasi alam yang baru. Dua kontribusinya terpenting dalam taksonomi adalah sistem klasifikasi hierarkis dan Sistem Binomial Nomenklatur.

Adalah seorang berkebangsaan Swedia yang merupakan tokoh dalam taksonomi modern. Carolus mempublikasikan jurnal yang berjudul Systema Naturae yang mengklasifikasikan 4.400 spesies hewan dan 7.700 spesies tumbuhan. 

Dalam jurnalnya, ia masih menggunakan nama-nama yang sulit yang populer, kemudian mengembangkan penamaan binomial nomenclature. Walaupun sistem ini sudah dikembangkan sebagian 200 tahun sebelumnya oleh Bauhin bersaudara, tetapi Linnaeus adalah orang pertama yang menggunakan tata nama binomial ini dengan konsisten.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline