Lihat ke Halaman Asli

Saat Donald Trump Jiper Jelang Pilpres

Diperbarui: 2 Agustus 2020   12:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

times.co.uk

AMERIKA Serikat adalah sebuah negara yang sistem demokrasinya sudah jauh lebih maju dibanding negara manapun di dunia, termasuk Indonesia. Artinya, segala komponen yang berkaitan dengan hal tersebut, boleh disebut telah tertata dengan rapi. Baik itu tata cara pemilihan umum dan jadwal yang telah ditetapkannya.

Namun, rupanya segala hal yang telah berjalan dengan baik itu mau "dirusak" oleh sang penguasa negeri Paman Sam tersebut. Ya, adalah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, tiba-tiba tanpa hujan tanpa angin, menghendaki agar pemilihan presiden di negara adidaya tersebut ditunda.

Sebagaimana diketahui, pesta demokrasi empat tahunan dalam rangka pemilihan presiden dan wakil presiden di AS akan dilaksanakan pada 3 November 2020 mendatang.

Apa yang diinginkan oleh pengusaha proferti sukses ini tentu saja dianggap kontroversi dan mengundang polemik. Pasalnya, jadwal Pilpres sudah ditentukan jauh-jauh hari dan sudah disahkan menjadi aturan federal. Sehingga untuk merubah jadwal bukanlah perkara mudah. Harus kembali digelar sidang kongres dalam pembahasannya.

Lalu, apa alasan presiden yang sarat dengan kontroversi ini ingin menunda Pilpres?

Pria berambut pirang tersebut menduga bahwa Pemilihan presiden di tengah wabah pandemi virus corona atau covid-19 berpotensi ada kecurangan dan hasilnya tidak akurat. Sebab, sistem pemilihannya tidak secara langsung, dimana biasanya warga negara mendatangi langsung tempat pemilihan, bukan malah memberikan hak suaranya melalui pos.

"Dengan Voting Mail-In (daripada Absentee yang jelas bagus), 2020 akan jadi pemilihan PALING TIDAK AKURAT dan CURANG dalam sejarah," kritiknya. Kompas.com.

"Tentu akan memalukan bagi AS. Tunda pilpres hingga pemilih bisa melakukannya secara aman dan benar?" tanya presiden 74 tahun itu di Twitter.

Bukan hanya itu, masih dikutip dari Kompas.com, Trump melontarkan keresahan sistem pemilihan secara remote itu akan "berisiko" terhadap kemenangannya November nanti.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline