Lihat ke Halaman Asli

Dayen August Samanzyi

Enthusiasm For Somethig Challenging

Leclerc, Sang Gladiator Si Kuda Jingkrak

Diperbarui: 4 Januari 2022   15:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: formula1.com

Tifosi seantero jagat sedang dalam euforia atas kemenangan pembalap mereka Charles Lecrerc di Monza Italia. 

Kemenangan ini sangat berarti khususnya bagi seluruh fans Scuderia Ferrari diseluruh dunia, karena sudah sembilan tahun tim yang bermarkas di Maranello ini tidak pernah memenangkan lomba di kandangnya sendiri. 

Terakhir kali mereka merebut kemenangan dikandang bersama pembalap asal spanyol Fenando Alonso tahun 2010 silam.

Alonso dan Lecrerc sama -- sama memenangkan race Grand Prix Italia pada tahun pertama debut mereka bersama Scuderia Ferrari. 

Ada perbedaan yang sangat mendalam untuk kedua pembalap tersebut, karena tifosi seluruh dunia pasti sempat membenci Alonso.

Pada saat itu dia berada di Renault dan merebut gelar dari legenda hidup Ferrari, Michael Schumacher tahun 2005 dan 2006, yang mana pada tahun ini pembalap asal Jerman tersebut memutuskan untuk pensiun sebelum akhirnya comeback bersama tim senegaranya Mercedez.

Berbeda dengan Alonso, Charles Leclerc berasal dari akademi Ferrari sendiri. Pria asal Monte Carlo, Monaco yang lahir pada 16 Oktober 1997 ini menjalankan debut F1 pertamanya di tim Alfa Romeo Sauber, yang mana merupakan tim B Ferrari. 

Debutnya bersama Alfa Romeo Sauber berjalan dengan baik dengan mengungguli rekan satu timnya Marcus Erickson. Tahun 2019 impiannya menunggangi si kuda jingkrak akhirnya terwujud, yang mana pada saat itu Principal Ferrari Maurizio Arrivabene memberi tawaran untuk bergabung dengan geng dari Maranello sampai tahun 2022.

Kemampuan Leclerc dalam balapan pun sudah diasah semenjak kecil yang mana ia  memenangkan kejuaran balapan pertamannya pada usia 10 tahun. Dia menjajal dunia balapan karting dengan perusahaan manajemen ARM yang dipimpin oleh Nicolas Todt, bersama temannya almarhum Jules Bianchi yang mana adalah ayah baptisnya

Sukses pada balap karting, Leclerc menjajal kemampuanya pada balap mobil formula dengan bergabung bersama tim Inggris Fortec Motorsport, pada ajang Formula Reanult 2.0 ALPS. Dia sukses meraih 7 kali podium, yang mana dia berhasil menang di Autodrome Monza dan berhasil menduduki posisi runner up dibelakang Nick de Vries.

Pada bulan Desember Tahun 2015 Leclerc mengikuti tes akhir musim dengan Tim ART Grand Prix dan Arden Internasional. Leclerc akhirnya bergabung dengan ART pada tahun 2016 dan memenangkan Seri GP3 dengan meraih tiga kemenangan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline