Lihat ke Halaman Asli

Pierre Bourdieu serta Pemikirannya

Diperbarui: 2 November 2022   21:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pierre Bourdieu, adalah seorang filsuf modern yang berasal dari Perancis yang mempopulerkan postmodernisme, ia juga dikenal karena filsafat dan sosiologinya. Bourdieu, lahir pada tanggal 1 Agustus tahun 1930. Orang tua Bourdieu adalah seorang pegawai negeri. 

Dan keluarganya adalah bagian dari golongan yang bisa dibilang menengah. Bourdieu pernah bersekolah di universitas Ecole Normale Superieure, yang berada di Paris. Kemudian setelah ia lulus pada tahun 1956, ia mendapatkan tugas pada Angkatan bersenjata Perancis di Aljazair selama kurun waktu dua tahun.

Bourdieu mengemukakan pemikirannya yang cukup terkenal yaitu praksis sosial. Praksis sosial ini merupakan hasil dari gabungan dialektika antara internalisasi eksterior dan eksternalisasi interior. Internalisasi eksterior merupakan segala sesuatu yang dialami dan diamati secara langsung dan berada di luar dari perilaku sosial. 

Lalu aspek eksterior ini berasal dari arena atau struktur secara objektif yang berada di luar dari diri perilaku sosial. Dan sedangakan eksternalisasi interior adalah pengungkapan segala sesuatu yang sudah terinternalisasi dan juga merupakan bagian dari diri perilaku sosial. 

Aspek interior tersebut terbentuk karena habitus yang nantinya membentuk dunia dalam yang dapat diartikan juga menyerap dari luar dan kemudian di ekspresikan keluar. Dialektika ini kemudian ditentukan oleh kapital atau modal. Dan juga, perilaku sosial dalam praksis ini memiliki habitus yang terjadi ketika kita hidup di dalam suatu arena.

Berbicara tentang habitus, habitus adalah nilai-nilai sosial, mode, ataupun gaya, dan serta ekspresi yang kemudian dihayati oleh manusia dan habitus ini tercipta oleh proses sosialisasi yang berdurasi cukup lama, yang kemudian sehingga hal tersebut akan mengendap yang kemudian menjadi cara berpikir dan juga akan menjadi pola perilaku yang akan menetap pada dalam diri manusia.

 Selain mempengaruhi pola perilaku dan cara berpikir manusia, ternyata habitus ini juga akan berpengaruh dalam tubuh atau fisik seseorang yang notabenenya sudah kuat tertanam dan mengendam menjadi perilaku fisik yang kemudian disebut sebagai hexis. 

Selain habitus, seseorang juga memerlukan kapital demi membentuk sebuah habitus. Kapital ini sendiri adalah suatu modal yang memungkinkan seseorang untuk mendapatkan berbagai macam kesempatan dalam hidup. Terdapat juga beberapa jenis dari kapital seperti kapital intelektual, kapital ekonomi, kapital budaya, dan juga kapital simbolik. 

Kapital dapat diperoleh oleh seseorang ketika seseorang tersebut mempunyai habitus yang tepat. Selanjutnya, pembahasan mendalam tentang yang sudah disebutkan tadi yaitu arena. Arena merupakan istilahnya sebuah ruang khusus yang ada di dalam masyarakat . 

Terdapat beberapa macam arena yang tidak jauh dengan kapital yaitu arena pendidikan, arena bisnis atau ekonomi, arena seniman, serta arena politik. Seseorang dapat dikatakan berhasil di dalam arena ketika mempunyai habitus dan juga kapital yang tepat.

Kemudian, di dalam aspek praksis sosial terdapat habitus, kapital, dan juga arena yang kemudian akan membentuk dominasi simbolik. Nah dominasi simbolik ini adalah penindasan yang dilakukan dengan menggunakan simbol-simbol, penindasan ini tidak akan dirasakan karena dianggap sebagai suatu hal yang biasa dan memang harus terjadi atau memang harus dilakukan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline