Lihat ke Halaman Asli

Achmad Nur Hidayat

Mereka panggil saya Achmad a.k.a. Sadewa ~𝐂𝐚𝐭𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐌𝐞𝐧𝐮𝐣𝐮 𝐒𝟏~

Gagal SBMPTN 2021, Kenapa Harus Coba Lagi Tahun Depan?

Diperbarui: 11 Juni 2021   15:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kolpri

    Ada kalanya kita terpuruk dalam menyikapi kegagalan, hanyut menyesali kesalahan, dan tenggelam dalam kesedihan. Ada kalanya kita harus bangkit secepatnya, mengobati luka akibat kegagalan, melupakan kesalahan yang lalu, dan bangun menggapai mimpi dengan semangat baru.

    Benarkah kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda? Ketika kita berani mengambil suatu langkah, artinya kita harus berkomitmen, siap menerima satu dari dua hal, antara mendapatkan kegagalan atau keberhasilan.

    Menggali lebih jauh mengenai bagaimana seharusnya kita menyikapi suatu kegagalan. Apakah kita harus selalu mencobanya 'kembali' ketika gagal? Atau boleh berhenti ketika sudah mengalami kegagalan? Menurut saya pribadi hal ini relatif, ada beberapa faktor yang bisa membuat atau bahkan menuntut kita untuk mencoba lagi, atau sebaliknya yaitu berhenti.

    Kegagalan adalah keadaan dimana kita tidak mendapatkan sesuatu yang telah kita rencanakan dan impikan setelah berusaha sekuat tenaga. Jika bicara mengenai konteks, kegagalan bisa terjadi pada banyak keadaan. Kali ini saya akan membahas mengenai UTBK-SBMPTN saja.

Gagal SBMPTN ikut ujian mandiri saja atau menunggu tahun depan untuk ikut SBMPTN lagi (gap year)? Sederhananya, gap year adalah menunda kuliah, ada jarak antara kamu lulus SMA dengan tahun pertama kamu masuk kuliah. Sebenarnya ada beberapa kelebihan dan kekurangan ketika kamu memilih gap year.

Namun, berikut ini beberapa hal yang bisa jadi pertimbangan, kenapa kamu harus mencoba SBMPTN lagi tahun depan (gap year).

1. Masih Ada Waktu

Karena SBMPTN hanya dibuka sekali per tahun, otomatis kamu harus menunggu satu tahun lagi. Dengan waktu menunggu itu, tentunya usia kamu pun akan bertambah. Hitung-hitungan mengenai usia ini menurut saya penting, coba kalkulasikan usia kamu sekarang dengan lama waktu kuliah yang akan ditempuh. Yang ada di bayangan saya sendiri, tentunya dalam melamar suatu posisi pekerjaan dipersyaratkan usia. Ketika usia kamu sekarang dirasa masih mendukung atau tidak terlalu mepet untuk gap year, tidak ada salahnya untuk gap year dan berusaha lebih untuk mendapatkan program studi dan/atau perguruan tinggi negeri Impian.

2. Ada Prodi atau PTN yang Patut Diperjuangkan

Sebelum duduk di bangku perkuliahan, perencanaan dalam memilih program studi sangat penting. Ketika kamu sudah berpikir matang, sudah cocok dan yakin bisa menyelesaikan perkuliahan sampai wisuda, apalagi sudah memiliki gambaran pekerjaan dan manfaat apa yang akan didapatkan setelah wisuda nanti, atau telah mendiskusikan beberapa hal tersebut dengan kedua orang tua, kejar hal itu dan kerahkan semangat untuk gap year dapatkan apa yang seharusnya kamu dapatkan tahun ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline