Lihat ke Halaman Asli

Pilihanmu Menentukan Masa Depanmu

Diperbarui: 5 Desember 2020   09:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

                Indonesia merupakan negara demokrasi yang memilih pemimpinnya melalui pemilihan umum atau biasa di sebut pemilu dan di daerah biasa disebut dengan pilkada, yang mana sebelum diadakannya pemilihan, para calon pemimpin ini terlebih dahulu mengadakan kampanye yang biasanya membahas visi dan misi para pasangan calon dari masing masing kubu. dalam kampanye nya tentu saja para pasangan calon akan menyampaikan hal-hal baik yang akan mempengaruhi masyarakat agar memilih mereka tentunya dengan janji-janji manis yang sangat sulit untuk dilakukan misalkan perbaikan jalan di setiap daerah, pemberdayaan masyarakat kecil dan hal lain yang akhirnya kebanyakan dari janji itu tidak terrealisasi.

                Dalam mejalankan pemerintahan aparat pemerintahan di bantu oleh masyarakat dan swasta, masing masing pihak memiliki tugas yang saling berkaitan, namun pihak swasta memiliki peran yang sangat kuat dalam hal ini karena pihak swasta biasanya memiliki modal yang besar untuk membiayai sebuah kegiatan termasuk kampanye yang diadakan oleh pasangan calon pemimpin yang tentunya pihak swasta menginginkan timbal balik yang setimpal ketika pasanagn calon yang mereka beri bantuan terpilih menjadi pemimpin di sebuah tempat atau lebih buruknya pihak swasta yang memiliki modal besar melakukan suap kepada apparat pemerintahan untuk memudahkan bisnis mereka. Hal ini yang perlu diperhatikan dan di waspadai oleh masyarakat terhadap aparat pemerintahan karena jelas akan merugikan masyarakat nantinya.

               Lantas bagaimana cara mengatasi hal seperti ini? Kita perlu memberikan Pendidikan dan penanaman moral kepada generasi penerus nanti agar tidak melakukan hal yang tidak dibenarkan oleh aturan dan norma yang ada, pemberian Pendidikan bukan hanya dari sektor keduniaan saja, tidak cukup hanya Pendidikan di sekolah saja tapi juga diperlukan Pendidikan agama agar generasi selanjutnya bisa mengontrol diri dari hawa nafsu dan menjauhi hal hal yang dilarang dalam agama. Jadi ketika memilih pemimpin jangan hanya memilih orang yang pintar namun lihat juga apakah dia orang yang religius, tetap berhati-hati saat memilih, waspada akan terjadinya KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme)

Penulis : M.Ryan Ezra Pratama

Fakultas/Prodi : FISIP/Ilmu pemerintahan

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline