Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Tragedi Sepak Bola

Diperbarui: 18 Oktober 2022   23:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (dokpri)

Ratusan orang mati bernasib malang
Setelah pertandingan sepakbola di Malang
Puluhan kendaraan dibakar
Hanya karena tak sabar

Sepakbola tidak lagi menjadi permainan
Tetapi telah menjadi ajang pembantaian
Kehendak telah dipaksa dengan garang
Tidak lagi menerima kekalahan, hanya menang

Ingat kembali ketika kanak- kanak ayah membelikan bola plastik
Mungkin ayah mengharapkan aku menjadi pemain sepakbola tapi aku memilih atletik
Ibunya olahraga yang juga melahirkan sepakbola
Tapi tidak mengajarkan aniaya

Ibunya olahraga mengajarkan perjuangan
Tidak mengajarkan kecurangan apa lagi pembantaian
Ibu telah dibikin menangis
Di tengah duka sepakbola diiringi hujan gerimis

Ingat kembali bola plastik yang dibelikan ayah
Yang kumainkan sendiri di halaman rumah
Ayah tidak tega ikut bermain menjaga gawang
Telah mengajarkan bahwa olahraga itu membikin senang

Sungailiat, 2 Oktober 2022




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline