Sepanjang hari, 24 jam kusudahi. Kutitip laman ini puisi setiap jam tak henti. Lepas terasa, ada nyeri di hati. Terlalu banyak yang tersimpan di hati, perlahan dikeluarkan tuntas karena sudah pagi.
Setelah pagi tak lagi pasti, apakah masih tersimpan kata, rasa di hati? Entahlah?
Biarkan berlalu waktu menuju pagi. Kan kukatakan kepada matahari, aku telah memenuhi janji. Aku bukan sedang diuji, tapi sedang mengukur diri. Aku sudah tua, tapi matahari setiap pagi telah menjadi daya agar aku bertenaga.
Sungailiat, 19 Agustus 2019