Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Kamu Kan Sudah Manis

Diperbarui: 21 Mei 2019   22:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Istri selalu mengingatkan agar saya tidak mengkonsumsi yang manis-manis berlebihan ketika berbuka puasa. Mengkonsumsi makanan yang mengandung gula berlebihan tidak baik untuk kesehatan.

Peringatan yang selalu diutarakannya itu ketika akan berbuka puasa, saya jawab dengan bercanda,” kamu kan sudah manis, jadi tak perlu lagi makan yang manis-manis.” Hingga ia tersipu. Peringatannya selalu saya patuhi untuk tidak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung gula seperti kolak, sirup, jus dan lain-lain yang kadang-kadang saat berbuka puasa dihidangkannya. Ini dilakukan untuk memenuhi keinginan anak-anak yang seleranya bermacam-macam, ada yang suka kolak, ada yang suka jus, belum lagi ditambah dengan berbagai jenis kue yang juga rasa manisnya sangat kuat, menunjukkan bahwa kadar gulanya cukup tinggi. 

Dokpri

Gula yang berlebihan akan sangat tidak baik bagi kesehatan, apa lagi ditambah dengan riwayat kesehatan yang sudah memiliki penyakit gula (diabetes). Sebenarnya tidak ada anjuran berbuka puasa dengan yang manis. Seperti yang saya pelajari dari guru ngaji dulu yang mengajarjarkan bahwa, nabi Muhammad SAW berbukanya dengan buah Kurma. Memang buah Kurma itu manis, tapi tidak ada anjuran untuk berbuka puasa dengan yang manis. Yang dianjurkan itu yakni mengikuti Rasulullah saat berbuka puasa mengkonsumsi buah Kurma.

Seingat saya kata-kata, “berbukalah dengan yang manis,” bukanlah diambil dari hadist namun itu merupakan kalimat promosi salah satu produk. Anjuran ini adalah iklan produk yang membuat melekat diingatan konsumen. Begitu kuatnya kalimat propaganda yang dipergunakan dalam iklan sehingga seakan-akan sebagai anjuran. 

Seperti juga produk lain diantaranya salah satu merek air mineral, sehingga produk air mineral yang lain disebut merek yang itu. Begitu pula salah satu merek mie instan karena melekatnya dimasyarakat, merek mie instansi itu disebutkan untuk produk mie instan yang lain. Selain itu beberapa merek lainnya sperti sepeda motor, barang elektroni dan lain-lain.

Jadi makan yang manis ketika berbuka puasa bukanlah anjuran tapi iklan dari salah satu produk. Anjuran itu juga tidak salah, karena zat gula juga dibutuhkan untuk tubuh apa lagi seharian tidak minum karena puasa. Namun mengkonsumsi yang manis ketika berbuka puasa agar dibatasi dan tidak berlebihan sehingga tidak mengganggu kesehatan.

Dokpri

Kalau saya setiap berbuka yang pertama saya konsumsi adalah air putih. Air putih lebih menyehatkan ketimbang minuman yang memiliki rasa. Banyak minum air putih juga akan menghindari terjadinya dehidrasi, yakni kehilangan cairan di dalam tubuh yang mengakibatkan tubuh menjadi lemas dan tidak bertenaga. Minum air putih ketika berbuka, ditambah dengan tiga butir buah Kurma sudah cukup menyegarkan saat berbuka puasa, kemudian dilanjutkan dengan sholat Magrib. Baru setelah itu makan yang berat-berat seperti nasi dan penganan lainnya.

Pengalaman saya ini semoga dapat bermanfaat. Walaupun berpuasa tubuh kita tetap segar dan bertenaga, sehingga tidak menggangu aktifitas sehari-hari.

Salam dari pulau Bangka.

Rustian Al Ansori




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline