Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Mencoba Kopi Lada Bangka Tengah tapi Tak Kuat Rasa Lada

Diperbarui: 2 Oktober 2018   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Saya mendapat pesan WhatsApp dari seorang teman yang bekerja di Pemkab Bangka Tengah  menawarkan Kopi instan produk lokal, yakni dari Nibung,  Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kopi yang ditawarkan adalah Kopi Lada (Kola).

Membuat saya penasaran, seperti apa Kola ini. Belum pernah saya merasakan Lada yang satu rasa dengan Kopi. Bagi kami di pulau Bangka Lada ( merica ) atau masyarakat di Bangka menyebutnya dengan Sahang sudah tidak asing lagi, karena Lada merupakan produk unggulan petani di Bangka.

Inovasi meracik lada dengan Kopi ini sebuah upaya untuk menambah nilai tambah dari Lada. Selama ini lada hanya di jual maupun diekspor dalam bentuk Lada butiran. Lada putih Bangka yang sudah dikenal sejak zaman kolonial Belada di pasaran Eropa Barat dengan sebutan Muntok White Paper.

Dokumentasi pribadi

Malam ini, Selasa malam (2/10) pesanan saya terima dengan harga 1 saset Rp 3000. Saya membeli 10 saset, dengan rasa Original dan rasa Creamer. Saya ingin cepat mencoba. Sebelumnya saya melihat merek yang tertulis dibungkus yakni Kola - N , dibawanya ada tulisa Kopi Lada Creamer yang satu lagi Kopi Lada Original. Saya buka bungkus Kola yang rasa Original kemudian diseduh dengan air hangat. Satu saset sudah lengkap dengan gulanya.

Setelah saya masukkan serbuk kopinya di cangkir, ketika saya cium aromanya tidak begitu kuat aroma ladanya. Begitu pula ketika saya seduh dengan air hangat, juga aroma Ladanya tidak begitu tercium. Saya mencobanya satu teguk, juga rasa Ladanya tidak begitu kuat. Ada sedikit kehangatan Ladanya setelah kopi saya seruput. Kopi yang diproduksi oleh Nibung Jaya Abadi, Kabupaten Bangka Tengah ini kurang terasa cita rasa dan kesan Lada yang ditinggalkan.

Saya penasaran, saya mencoba menyeduh Kola rasa creamer. Kembali yang saya rasakan cita rasa Ladanya kurang menonjol. Bahkan jauh lebih rendah dari rasa original. Karena ini Kopi Lada, seharusnya rasa Ladanya lebih ditonjolkan. Kehangatan Ladanya lebih menempel sehingga terbawa dan melekat dilidah

Sekedar masukan bagi yang memproduksi produk ini. Inovasi yang dilakukan pengusaha di Nibung Bangka Tengah ini patut diapresiasi yang telah mengangkat salah satu produk perkebunan unggulan di pulau Bangka yakni Lada ke dalam Kopi, tapi saya sebagai salah satu penikmat yang merasakan untuk pertama kalinya berpendapat bahwa kesan rasa Ladanya masih belum kuat.

Lebih baik ditambah kekuatan rasa Ladanya agar produk kopi ini akan lebih diminati dan dikenal.

Salam dari pulau Bangka.

Rustian Al Ansori




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline