Lihat ke Halaman Asli

Rusman

Libang Pepadi Kab. Tuban - Pemerhati budaya - Praktisi SambangPramitra

4. Rusman: Amanah Raja di Bukit Ngepon (a)

Diperbarui: 18 September 2019   15:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dua orang utusan Sultan Demak yang ditugaskan untuk menjemput ayahanda Raja Majapahit ternyata tidak berhasil karena sang Raja tidak berkenan ikut. Dan sebagai gantinya Prabu Brawijaya menitipkan sebuah bumbung berisi wasiat untuk putranya. Namun pada  saat kedua utusan itu beristirahat benda tersebut telah dicuri oleh seorang wanita di sebuah hutan tepatnya di daerah Montong Kabupaten Tuban.

Kedua utusan yang bernama Wira dan Pinunjul itu tidak mampu merebut benda tersebut dari tangan sang pencuri. Ki Wira berhasil ditahan oleh wanita itu dalam sebuah goa, sedang Ki Pinunjul juga berhasil dikalahkan. Untunglah datang seorang lelaki yang berpakaian hitam-hitam dan berhasil mengalahkan wanita sakti tersebut.

"Sinnnng......plak !" sebuah tasbih telah melayang ke mulut wanita tersebut.

"Auh.... oh !" Pendekar wanita itupun terjengkang ke samping kanan. Bersamaan dengan itu angin bertiup sangat kencang dan seorang lelaki setengah baya muncul sari balik gerumbul berjalan ke arah dua orang yang sedang bermusuhan.

Ki Pinunjul segera datang bersimpuh ke hadapan lelaki itu.

"Oh, terima kasih atas pertolongan tuan", katanya sambil menangis.

"Jangan menangis jebeng. Duduklah dengan baik, coba aku lihat lukamu".

Orang itu mendekati Ki Pinunjul yang segera duduk bersila. Dengan membaca sedikit do'a serta sekali tekan di bagian dada, maka Ki Pinunjul tampak memuntahkan darah hitam. Ki Pinunjul merasa lega.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline