Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Belajar Bahasa bagi Siswa

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1309625657927252748

Pada dasarnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia baik secara lisan ataupun tulisan.

Komunikasi yang dimaksud terjadi antara dua pihak atau lebih, baik secara langsung maupun dengan menggunakan media tertentu. Salah satu media yang dimaksud adalah buku. Berdasarkan uraian di atas nampak sekali bahwa membaca sangat penting bagi keberadaan manusia. Dengan membaca orang dapat mengenal dunia tanpa harus pergi ke tempat yang menjadi objek bacaannya.

“Bacalah ! kata yang pertama kali difirmankan oleh Allah Swt. kepada nabi—Nya Muhammad Saw. Kata itu merupakan cahaya wahyu pertama yang menerangi kalbunya yang suci. Jadi membaca adalah salah satu cara untuk memperoleh ilmu, dan ilmu adalah sumber pengetahuan, sementara pengetahuan adalah cahaya akal dalam hati”, (Ali Quthb, Muhhamad, 2000: 186).

Dengan demikian tidak ada pilihan lain bagi manusia termasuk para siswa di sekolah-sekolah, kecuali harus menerima kenyataan bahwa dirinya membutuhkan keterampilan membaca untuk kebutuhan hidupnya.

[caption id="attachment_117652" align="alignnone" width="303" caption="Bahasa juga perlu dikaitkan dengan gambar"][/caption]

Sesuai dengan isi GBPP Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia disajikan dalam beberapa komponen kebahasaan, pemahaman dan penggunaannya disajikan secara terpadu. Namun dalam kegiatan pembelajaran, guru dapat memfokuskan pada salah satu komponen pembelajaran kebahasaan yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan pemahaman dan penggunaan bahasa.

Pembelajaran bahasa mencakup aspek mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keempat aspek tersebut hendaknya mendapatkan porsi yang seimbang, dan dilaksanakan secara terpadu di kelas dengan bimbingan para guru. Pada sisi lain dengan membaca siswa dapat pula memahami nilai serta norma yang berlaku di masyarakat. Salah satu keunggulan dari buku adalah sering berisikan berbagai kebiasaan, adat, tradisi, nilai dan norma di kalangan masyarakat.

Berbagai macam sajian isi buku itu tidak sedikit yang disajikan dalam bentuk gambar yang berwarna-warni sehingga dapat menggugah minat dan motivasi siswa untuk membaca dan menghayati. Sangat mungkin dalam kegiatan membaca dan menikmati isi buku tersebut terjadi proses internalisasi nilai-nilai, baik disadari ataupun tidak oleh siswa yang bersangkutan.

Dalam pada itu perpustakaan sekolah yang memiliki buku-buku yang berisikan berbagai sumber pengetahuan seharusnya dimanfaatkan secara efektif untuk merangsang para siswa agar mau belajar sendiri melalui proses membaca. Koleksi buku-buku di perpustakaan seharusnya mampu memberi motivasi membaca kepada anak, sehingga gairah belajar mereka menjadi tinggi.

Namun kenyataan yang sering dijumpai di sekolah adalah bahwa para siswa pada umumnya masih belum memiliki minat dan motivasi untuk benar-benar memanfaatkan perpustakaan secara efektif. Hal ini tentunya disebabkan oleh beberapa faktor, baik yang berasal dari siswa itu sendiri, para guru, maupun situasi dan kondisi yang ada di lingkungan sekolah tersebut.

Berkaitan dengan dua kondisi yang berbeda itu, kiranya perlu diadakan penelitian untuk mencari beberapa alternatif yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam memecahkan masalah tersebut. Pemecahan masalah yang dimaksud harus memiliki landasan yang kuat, baik secara teoritis maupun praktis, dan hal itu hanya dapat dicapai melalui sebuah penelitian.***




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline