Seperti ada pepatah seperti anak panah lepas dari busurnya, tak terasa tinggal dalam hitungan satu bulan lagi umat Islam akan kembali tiba di bulan Ramadhan, bulan yang sangat dinanti-nantikan.
Bulan suci penuh Rahmat dan ampunan, dimana manusia mendekatkan diri kepada Illahi.
Bagi yang sehari-harinya bergelut di dalam rutinitas pekerjaan atau aktivitas apapun, memang perpindahan dari hari ke hari, minggu ke minggu, atau bulan ke bulan dirasakan tak terasa.
"Serasa baru kemarin puasa, kini sudah mau puasa lagi" begitu kalimat yang kini kita sering dengar menjelang tibanya bulan puasa.
Saya sendiri yang bukan umat Muslim merasakan kalimat seperti itu.
Terasa baru kemarin menyaksikan para pedagang takjil menjamur di sudut-sudut atau sepanjang jalan kenangan, kini kondisi demikian sudah hampir tiba lagi.
Di bulan puasa ini, umat Muslim menahan lapar dan haus dari sebelum terbitnya matahari sampai kepada terbenamnya.
Selain menjalankan rukun Islam yang keempat, puasa dari segi kesehatan juga menahan nafsu dan amarah serta nafsu makan yang berlebihan yang berakibat penyesalan dan kerugian.
Dari segi kesehatan, puasa merupakan sebuah upaya detoksifikasi atau pembuangan racun dari dalam tubuh.
Dimana segala macam makanan atau minuman yang kita konsumsi sehari-harinya tak luput dari menyisakan limbah atau sampah yang bisa merugikan kesehatan kita.