Lihat ke Halaman Asli

Rudy Wiryadi

Apapun yang terjadi

"Ngaret", Rifad Marasabessy Menjadi Korban Ketegasan Shin Tae-yong

Diperbarui: 4 Oktober 2021   19:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

bola.com


Disiplin. Ini aturan yang diterapkan Shin Tae-yong kepada anak asuhnya.

Dan hak seorang pelatih itu memakan korban. Pemain Borneo FC Rifad Marasabessy dicoret namanya dari daftar pemain yang dipanggil Shin Tae-yong ke pelatnas untuk play off Kualifikasi Piala Asia 2023.

"Dia datang telat dan tidak memberitahukan saya alasan keterlambatannya," kata pelatih asal Korea Selatan itu.

Itulah alasannya pemain kelahiran Tulehu, 7 Juli 1999 (22) itu didepak Shin Tae-yong pada Kamis (30/9/2021).

Siapa yang tidak bangga kalau seorang pemain dapat berseragam Timnas negaranya jika kesempatan untuk itu datang?

Memperkuat Garuda selain nama si pemain akan naik daun, menambah jam terbang, juga ada potensi harga si pemain akan semakin mahal, bertambah pundi-pundi uang mereka.

"Oleh karena itu saya mengeluarkannya dari pelatnas," kata Shin Tae-yong.

Shin juga memberi alasan dengan ketegasan itu nantinya dapat memberikan pelajaran kepada para pemain lainnya agar disiplin.

"Jika tidak demikian, saya yakin pemain tidak akan berkembang," lanjut Shin.

Rifad Marasabessy adalah mantan pemain U-19. Rifad gagal menjalankan tugasnya sebagai algojo dalam babak adu penalti melawan Timnas U-19 Thailand di semifinal Piala AFF U-19 tahun 1999 lalu.

Dan Garuda U-19 pun terhenti di semifinal tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline