Lihat ke Halaman Asli

Rudy Subagio

TERVERIFIKASI

Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Mendandani Pohon dengan Bunga-bunga Palsu: Bedah Kasus Sumbangan Keluarga Akidi Tio

Diperbarui: 4 Agustus 2021   13:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Viral. Sumber ilustrasi: PIXABAY/ktphotography

Dalam beberapa minggu terakhir ini masyarakat Indonesia dipertontonkan dengan drama sumbangan dari keluarga Akidi Tio yang jumlahnya fantastis, 2 trilyun, yang rencananya akan digunakan untuk membantu penanganan covid di provinsi Sumatra Selatan. Berita ini telah membuat eforia pada sebagian masyarakat Indonesia bahkan narasi antara yang percaya dan pesimis berkembang sedemikian massif sehingga penulis dan wartawan senior sekelas DI sampai harus turun gunung sendiri melakukan investigasi yang menghasilkan beberapa artikel berurutan hanya dalam kurun waktu kurang dari satu minggu untuk meluruskan artikel sebelumnya sesuai dengan temuan fakta dilapangan. 

Ditengah-tengah situasi pandemi yang memukul perekonomian nasional Indonesia dan beban yang harus ditanggung masyarakat sebagai dampak dari hilangnya pekerjaan, turunnya pendapatan dan sulitnya memenuhi kebutuhan hidup, berita sumbangan 2 trilyun ini sungguh merupakan angin surga dan eforia untuk membangkitkan semangat masyarakat untuk segera bangkit dari keterpurukan saat ini. Namun dilain pihak, kita juga harus berhati-hati terhadap berita yang "too good to be true", perlu dikonfirmasi dan diverifikasi kebenarannya dan apa motivasi sesungguhnya si penyumbang dalam hal ini sebelum kita menghakimi apakah ini benar atau tidak benar.

Untuk mengetahui kebenaran dari berita ini maka kita harus terlebih dulu memahami apa sebenarnya motivasi dibalik sumbangan ini. Jika memang benar si penyumbang memang punya kelebihan uang sebanyak itu untuk disumbangkan maka dapat dengan mudah kita verifikasi dengan melihat asset yang dimiliki saat ini dan jejak rekam si penyumbang selama beberapa tahun kebelakang. Faktanya memang baik asset yang dimiliki saat ini dan rekam jejak masa lalu tidak terlalu mendukung asumsi diatas, jadi ada kemungkinan lain atau ada motivasi lain yang lebih masuk akal yang melatarbelakangi pemberian sumbangan yang fantastis ini. 

Dari beberapa sumber menyatakan bahwa uang sebanyak 2 trilyun itu memang ada namun mencairkannya sangat sulit dan perlu "biaya" yang besar juga, dan ini sudah dicoba oleh seluruh anggota keluarga si penyumbang dan sampai pada satu titik dimana mereka sudah tindak sanggup lagi mengurusnya, mereka sudah menyerah. Bila sumber berita tadi benar maka pada titik ini pihak kelurga penyumbang sudah tidak melihat kemungkinan untuk menarik uang "mati" tersebut dan satu-satunya kemungkinan adalah dengan menggunakan kekuatan yang lebih besar dengan memanfaatkan momentum pandemi saat ini sehingga kasus ini didandani  seolah-olah sebagai uang sumbangan keluarga.

Siasat mendandani pohon dengan bunga-bunga palsu ini artinya secara umum adalah menampilkan kekuatan yang besar dan maksimal padahal kenyataannya kekuatan  yang dimiliki adalah minimal. Siasat atau bisa diartikan sebagai tipu muslihat merupakan salah satu bentuk strategi perang dan siasat ini bisasanya digunakan pada kondisi dimana kekuatan senjata tidak mampu menyelesaikan masalah maka akal-buluslah yang akan menyelesaikannnya. Pada kasus sumbangan dari keluarga Akidi Tio ini, mereka berusaha menggunakan kekuatan yang lebih besar dari yang mereka punya untuk dapat menarik "uang mati" mereka dan menggunakannya untuk tujuan yang "mulia" sehingga bila uang tersebut tetap tidak bisa ditarik ya memang demikian sebelumnya namun bila berhasil ditarik mereka akan mendapatkan nama harum keluarga di mata masyarakat dan pemerintah Indonesia.

Sungguh sebuah siasat yang bagus, namun demikian sebagaimana sebuah siasat selalu memiliki dua kemungkinan berhasil atau gagal, dan setiap kemungkinan memiliki konsekuensi masing-masing yang tidak bisa dihindari, bila tidak berhasil akan dihujat habis-habisan dan sebaliknya bila berhasil maka akan dipuji dan dielu-elukan oleh seluruh masyarakat seantero Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bila memang siasat ini yang sedang dimainkan oleh keluarga Akidi Tio maka kita tinggal menunggu waktu saja untuk melihat akhir dari drama ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline