Lihat ke Halaman Asli

Ronny Rachman Noor

TERVERIFIKASI

Geneticist

Penduduk dan Masa Depan Bangsa

Diperbarui: 9 Mei 2024   11:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Kompas.id/HERYUNANTO

Menurunnya laju pertumbuhan penduduk akibat menurunnya fertilitas menjadi momok tersendiri bagi banyak negara karena terakit erat dengan masa depan bangsa terutama dalam hal angkatan kerja dan daya saing ekonomi suatu bangsa.

Pemberian Insentif

Dari data yang dikeluarkan oleh WHO Tiongkok, Korea Selatan, Taiwan, Jepang dan Singapura dalam status lampu merah dalam hal laju pertumbuhan penduduk yang semakin menurun.

Oleh sebab itu tidak heran jika pemerintah di negara ini berupaya kuat untuk mencari jalan keluar dari permasalahan yang sangat serius ini termasuk memberikan insentif yang sangat besar bagi pasangan yang ingin memiliki anak termasuk biaya perawatan anak.

Sebagai contoh di Korea Selatan Jumlah uang tunai yang dibayarkan pemerintah bagi pasangan yang melahirkan anak rata-rata sudah mencapai Rp764.620.000.

Dalam hal ini pemerintah Korea Selatan berencana mengelontorkan uang sebesar Rp417.092.000.000.00 setiap tahunnya. Di sisi lain pemerintah Korea Selatan juga menyediakan perumahan umum dan kredit berbunga murah bagi keluarga muda untuk mengurangi beban enonomi agar mereka mau memiliki anak

Di samping itu pemerintah juga memberikan biaya perawatan anak sebesar Rp5.358.028.00 setiap bulannya selama 2 tahun untuk menunjang perekonomian keluarga muda yang memiliki anak.

Masalah penurunan tingkat kesuburan yang dialami oleh pemerintah Tiongkok ternyata tidak jauh berbeda dengan masalah yang dihadapi oleh Korea Selatan. Bahkan Tiongkok mengalami permasalahan yang lebih sistemik akibat kebijakan one child yang diterapkan di era tahun 1980-2015.

Dalam mengatasi masalah ini pemerintah Tiongkok menawarkan sejumlah insentif bagi pasangan yang ingin memiliki anak termasuk subsidi tunai, biaya perawatan anak, dan pembayaran perawatan dan bayi tabung.

Bahkan di provinsi tertentu pemerintah memberikan subsidi bagi orang tua yang sudah memiliki anak kedua dan ingin memiliki anak ketiga dengan besaran Rp68.980.600 di tahun 2023 lalu.

Pada saat yang bersamaan pemerintah Tiongkok menyiapkan berbagai teknologi reproduksi seperti transplantasi embrio, pembekuan dan penyimpanan sperma, dan juga bayi tabung untuk mengatasi permasalahan penurunan fertilitas ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline