Kekerasan Dalam Rumah Tanggal (KDRT) atau yang juga dikenal dikenal dengan domestic violence akhir akhir ini menjadi trending topik setelah menimpa public figure, artis ataupun orang terkenal lainnya.
Jika kita amati lebih dalam lagi sebenarnya KDRT dapat dikategorikan sebagai fenomena gunung es karena jumlah kasus yang muncul ke permukaan jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah kejadian yang sebenarnya di masyarakat.
Hal ini dapat dimaklumi, mungkin karena alasan menutupi aib ataupun alasan lainnya kasus KDRT lebih banyak ditutupi.
Apa Itu KDRT?
KDRT pada umumnya terjadi ketika seseorang secara konsisten mengendalikan pasangannya dengan baik dengan cara kekerasan fisik, seksual, ataupun emosional.
Oleh sebab itu KDRT sering kali definisikan sebagai pola perilaku kasar dalam hubungan apa pun yang digunakan oleh salah satu pasangan untuk mendapatkan atau mempertahankan kendali atas pasangannya.
Bentuk KDRT yang dapat menimpa siapa saja ini memang bermacam macam seperti misalnya bersifat fisik atau psikologis.
Jika ditinjau lebih dalam lagi prilaku yang mengarah pada KDRT ini kemungkinan terkait dengan upaya pelaku untuk menakui nakuti dan bahkan sampai menyakiti secara fisik dengan tujuan mengendalikan pasangannya.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bentuk KDRT itu sangat beragam mulai dari melakukan penghinaan, ancaman, pelecehan emosional sampai dengan pemaksaan seksual.
Bahkan pelaku KDRT dapat menggunakan anak atau anggota keluarga lainnya sebagai pelampiasan emosionalnya dengan tujuan agar korban melakukan apa yang diinginkan oleh pelaku.
Bentuk KDRT yang paling umum terjadi adalah kekerasan fisik berupa pemukulan dan pendorongan. Bentuk pelecahan emosional yang sering dilakukan oleh pelaku berupa manipulasi dan ancaman.