Lihat ke Halaman Asli

Ronny Rachman Noor

TERVERIFIKASI

Geneticist

Anjing Ternyata Dapat Mendeteksi Orang yang Lagi Stress

Diperbarui: 1 Oktober 2022   07:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anjing dapat mendeteksi orang yang sedang stress, kanker, diabetes dan Covid   berdasarkan penciumannya yang sangat tajam. Photo: Queen's University Belfast 

Anjing merupakan salah satu hewan yang memiliki indra penciuman yang sangat luar biasa, sehingga melalui penciumannya anjing dapat membedakan anggota keluarganya, mengindentifikasi lawan jenis yang sedang birahi, serta digunakan untuk mendeteksi mangsanya.

Dalam perjalanan sejarah domestikasi nya anjing memang sangat erat dengan manusia sehingga indra penciuman anjing  yang sangat luar biasa tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi  perubahan sinyal kimia yang dikeluarkan oleh tubuh manusia.

Di alam bau yang dikeluarkan oleh tubuh makhluk hidup merupakan sinyal kimia (chemosignals) yang telah banyak diteliti sebagai salah satu  cara melakukan komunikasi.

Stres dan Perubahan Fisiologis

Orang yang mengalami kecemasan, serangan panik dan Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) juga mengalami  perubahan sinyal kimia di dalam tubuhnya.  Oleh sebab itu anjing  dapat digunakan untuk mendeteksi perubahan sinyal kimia ini.

Keberadaan anjing sebagai salah satu bentuk terapi memang sudah lama digunakan dan memiliki dasar ilmiah yang sangat kuat.  Sehingga tidak heran keberadaan anjing terapi dapat mengurangi kecemaman penderitan PTSD dan juga memulihkan prilaku penderita.

Berdasarkan hasil penelitian,  proses fisiologis yang terkait dengan kecemasan, serangan panik, dan PTSD merupakan respon sistem tubuh manusia terhadap  respons stres.

Pada manusia, stres dikaitkan dengan  perubahan fisiologis, termasuk pelepasan epinefrin dan kortisol ke dalam aliran darah, selain juga peningkatan denyut jantung, tekanan darah, dan pernapasan, serta pencernaan.

Secara umum stress  didefinisikan sebagai respons fisiologis dan psikologis terhadap situasi yang menantang yang disebut dengan  stressor. Stres diperburuk ketika seseorang tidak merasa percaya diri dengan kemampuan mereka untuk mengatasi stresor tersebut.

Respon negatif terhadap stres terjadi ketika individu tidak percaya bahwa mereka memiliki sumber daya dan kemampuan untuk mengatasi stresor dan disertai dengan peningkatan denyut jantung dan tekanan darah.

Sebaliknya respons stres positif terjadi ketika individu percaya bahwa mereka memiliki sumber daya atau kemampuan yang memadai untuk mengatasinya dan sering disertai dengan penurunan tekanan darah.

Anjing Dapat Mendeteksi Stres

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline