Lihat ke Halaman Asli

Ronny Rachman Noor

TERVERIFIKASI

Geneticist

Tragisnya Akhir Pendudukan Amerika di Afghanistan

Diperbarui: 20 Agustus 2021   23:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Situasi kota Kunduz pasca direbut kembali oleh Taliban. Photo: Abdullah Sahil/AP 

Menanti kepergian tantara Amerika dari Afghanistan mengingatkan kita semua akan kekalahan telak Amerika di perang Vietnam yang menyebabkan Amerika hengkang dari negara yang diyakininya akan dengan mudah ditundukkan dengan kekuatan uang dan militer serta pensenjataan modernnya.

Jika Amerika menghabiskan waktunya di perang Vietnam selama 18  tahun (1955 sampai 1973), maka Amerika pun sudah menghabiskan waktunya di perang Afghanistan selama 20 tahun (2001-2021).

Jika Amerika dengan keyakinan sangat kuat menundukkan komunis di Vietnam dan Al Qaeda di Afghanistan, maka keduanya perang ini pun berakhir dengan cara yang sama yaitu kembali ke titik awal ketika Amerika mulai menduduki kedua negara ini.

Bedanya jika Amerika meninggalkan Vietnam dengan terburu buru akibat serbuan dan pengusiran tentara Vietnam Utara yang berhaluan komunis, maka di Afghanistan Amerika  pergi dengan menarik seluruh pasukannya yang selama ini ditempatkan di Afghanistan.

Warga Amerika ketika meninggalkan Saigon yang menandai berakhirnya perang Vietnam. Photo: itourvn.com

Tentara Vietnam Utara berhasil mengusir Amerika dari Vietnam. Photo : itourvn.com 

Tentara Amerika mulai meninggalkan Afghanistan. Photo: Afghan Ministry of Defense /  AP 

Tentara Amerika meninggalkan pangkalan Kandahar. Photo: see.news

Taliban menguasai kembali salah satu kota terpenting  yaitu Kunduz. Photo: CNN 

Selama 20 tahun Amerika dengan penuh keyakinan akan dapat menghancurkan Al Qaeda dan Taliban sampai ke akar nya,  namun Amerika lupa bahwa perang yang menyangkut ideologi sebagaimana juga terjadi di Vietnam tidak lah  dapat dengan mudah dikalahkan hanya dengan mengandalkan kecanggihan teknologi militer semata.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline