Lihat ke Halaman Asli

Ronny Rachman Noor

TERVERIFIKASI

Geneticist

Kecanggihan Spyware PEGASUS Buatan Israel yang Menghebohkan Dunia

Diperbarui: 20 Juli 2021   18:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi : Ramandeep Kaur 

Minggu ini dunia dihebohkan terkait terungkapnya rahasia kecanggihan dan kemampuan perangkat lunak Pegasus buatan Israel yang berfungsi mematai matai kalangan elit dunia dari jurnalis, tokoh masyarakat  sampai dengan  pimpinan negara.

Pegasus ini merupakan perangkat lunak yang dikembangkan oleh perusahaan Israel NSO Grup yang digunakan secara diam diam mematai tokoh publik dunia.  Pegasus memang sangat  canggih karena secara diam diam memantau, mematai matai serta mengawasi orang yang menjadi target tanpa diketahui oleh targetnya.

Penggunaan secara masif  spyware buatan Israel terungkap minggu ini dengan hasil pengungkapan yang sangat mengejutkan.

Pegasus ternyata secara masif digunakan oleh lembaga pemerintah di berbagai belahan bumi ini dengan tujuan untuk  melacak penjahat dan teroris,  termasuk juga untuk meretas telepon pribadi para aktivis, jurnalis, dan tokoh oposisi di seluruh dunia.

Tidak tanggung tanggung sebanyak lebih 50.000 nomor telpon diawasi secara diam diam oleh Pegasus.  Di kalangan jurnalis paling tidak terdapai 1.000 nomor telpon berasal lebih dari 50 negara menjadi target Pegasus.

Kalangan yang diawasi oleh Pegasus ini sangat luas mulai dari  anggota keluarga kerajaan Arab, serta puluhan aktivis hak asasi manusia, politisi dan bahkan kepala negara dan perdana menteri. Wartawan dari CNN, Bloomberg, AP, New York Times, Le Monde dan media lainnya juga  tidak luput dari pengawasan Pegasus.

Kecurigaan terkait Pegasus yang digunakan untuk memata matai tokoh publik ini memang sudah terjadi beberapa tahun lalu.

Sebagai contoh pada September 2018, The Citizen Lab, sebuah organisasi keamanan siber Kanada, menerbitkan laporan komprehensif yang mengidentifikasi terdapat paling tidak 45 negara menggunakan Pegasus ini.

Pada Oktober 2019, WhatsApp mengungkapkan bahwa jurnalis dan aktivis hak asasi manusia di dunia telah menjadi target pengawasan oleh operator yang menggunakan Pegasus.

Kecanggihan Pegasus

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline